Ngawi,buserjatim.com | Over Dimension dan Over Loading (odol) 2023 yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berupa menghentikan operasional, karena keberadaan truk dengan bobot dan ukurannya melampaui batas yang telah ditentukan aturan, banyak sekali berlalu-lalang di jalanan.Truk odol sangat membahayakan keselamatan masyarakat umum maupun pengguna jalan lainnya.
Berbagai komunitas sopir ngawi sebanyak 75 orang mengadakan aksi damai solidaritas di beberapa tempat, meliputi ring road siliwangi, pertigaan arah pacing dan karangjati untuk menolak peraturan itu.Pada Senin, (22/02/2022).
Koordinator aksi “ roda perkasa “ Yoyok Budi Prasetyo menyampaikan aksi damai ini bentuk partisipasi dan solidaritas antar sopir yang berada di kabupaten ngawi untuk menyuarakan aspirasi penolakan zero odol serta memberikan dukungan kepada teman-teman yang berjuang di Surabaya, semarang dan jakarta.
“ Zero Odol sangat merugikan sopir dan pemilik truk, dampaknya sudah terlihat secara ekonomi seperti berkurangnya muatan membuat pengguna jasa mengurangi ongkos transportasi “ Ungkapnya.
Slamet Bagio, ketua Driver AE Comunity yang melakukan aksi di daerah karangjati menambahkan bahwa aksi tersebut bentuk kepedulian dan simpati, beberapa perwakilan sopir sedang menyuarakan aspirasi.
“ Aksi damai dengan memberhentikan armada truk yang lewat jalan karangjati baik ada muatan maupun tidak untuk berhenti sejenak beristirahat guna menghormati teman-teman sedang berjuang “ Ucapnya.
Ia berharap, pemerintah mendengarkan aspirasi para sopir dan pemilik kendaraan untuk memberlakukan aturan dibawah secara elastis serta tidak berbelit-belit.
“ Dampak pembatasan ini mempengaruhi ongkos transportasi, nantinya pendapatan dan ekonomi keluarga berkurang drastic “ Tutup ketua Driver AE Community.
Menangapi aksi sopir ini, Kabid Lalu lintas Dishub Ngawi Ari Priyanto mengatakan odol sendiri merupakan amanat UU No.22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dimana setiap kendaraaan yang beroperasi diwajibkan memenuhi persyaratan teknis laik jalan.
“ Program pemerintah ini sebenarnya sudah lama sekitar 4/5 tahun, saat ini gencar-gencarnya untuk menuju zero odol 2023, sosialisasi sering dilakukan salah satunya saat sopir maupun pemilik melakukan Uji KIR kendaraan setiap 6 bulan sekali “ Terangnya.
Lebih lanjut, banyaknya anggapan terjadi tebang pilih seperti over dimensi serta over tonase kendaraan yang tidak masuk timbangan,Kabid Lalu Lintas menjelaskan operasional kita berada di kabupaten Ngawi, sebenarnya tidak ada tebang pilih, untuk kewenangan jembatan timbang berada di pusat.
“ Saat ini kita sudah menjalankan tugas sesuai amanah UU dan aturan berlaku, Odol sendiri sangat membahayakan pengguna jalan lainnya dikarenakan tidak sesuai dengan sarat layak jalan “ Pungkasnya
Jurnalis : tris