MAGETAN,BUSERJATIM.COM GROUP – Bullying atau perundungan bagian dari kenakalan remaja, masih menjadi isu yang meresahkan di dunia pendidikan.
Hal ini mendorong Polres Magetan Polda Jatim melalui Satuan Unit Kamsel Lalu Lintas untuk bergerak aktif dalam upaya pencegahannya.
Dengan melakukan pembinaan karakter, sosialisasi dan edukasi, Unit Kamsel Polres Magetan Polda Jatim menyasar para pelajar untuk membangun kesadaran dan pemahaman tentang bahaya bullying.
Kegiatan ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Muhammadiyah, Jalan Tamrin, Magetan, Selasa (21/5/2024), dan diikuti oleh ratusan siswa kelas 5 dan 6.,
Kanit Kamsel (Keamanan dan Keselamatan) Polres Magetan, Aiptu Benny M Sinsu, menegaskan pentingnya perhatian serius dari pihak sekolah, guru, dan orang tua dalam memerangi bullying.
“Stop bullying dan perundungan di dunia pendidikan!, Dampak negatifnya tidak hanya jangka pendek, tetapi juga jangka panjang, dan dapat mengganggu perkembangan anak-anak yang menjadi korban,” tegas Aiptu Benny.
Lebih lanjut, Aiptu Benny menjelaskan bahwa bullying merupakan tindakan penindasan yang sering dilakukan secara berkelompok di lingkungan sekolah.
Kelompok pelaku bullying biasanya merasa berkuasa dan menganggap anak lain lebih lemah.
Bentuk bullying dapat berupa tindakan verbal, fisik, ataupun sosial, baik di dunia nyata maupun dunia maya.
Hal ini dapat membuat korban merasa tidak nyaman, sakit hati, dan tertekan, baik dilakukan oleh perorangan ataupun kelompok.
Dampak jangka pendek bullying bagi pelajar adalah rasa tertekan dan rendah diri. Sedangkan dampak jangka panjangnya dapat mengganggu perkembangan mental dan masa depan korban.
“Oleh karena itu, mari kita bersama-sama hentikan bullying,”tegas Aiptu Benny.
Menurut Aiptu Benny, Guru harus memberikan arahan dan pengawasan terhadap pelajar di sekolah.
Sementara Orang tua juga harus aktif memberikan perhatian kepada anak-anak dan peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada mereka.
Masih menurutnya Aiptu Benny bullying di sekolah dapat dihindari jika semua pihak, termasuk guru, orang tua, dan masyarakat, peduli dan selalu memberikan perhatian dan pengawasan terhadap anak-anak.
“Dengan kerjasama dan kepedulian semua pihak, kita ciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman bagi seluruh anak-anak,” pungkasnya. (*)