Tinggal Sebatang Kara di Tengah Hutan, ACT Bergerak Bantu Penuhi Kebutuhan Hidup Mbah Misirah!

MADIUN, BUSERJATIM.COM-
Hidup sebatang kara di usia senja, Mbah Misirah hanya bisa terbaring lemah di rumah usangnya di tengah hutan. Ayo bantu penuhi kebutuhan hidup sehari-hari Mbah Misirah agar bisa tetap sehat dan bahagia dihari tuanya. Tunaikan sedekahmu sekarang!

Sejak anaknya yang setia menemani Mbah Misirah dipanggil Allah Ta’ala karena sakit yang diderita, kini hanya radio usang dan suara gemricik air hujan yang menemani Mbah Misirah di gubuk tuanya sendirian.

Ya, Mbah Misirah kini hidup sebatang kara diusia 91 tahun. Sehari-hari ia hanya bisa terbaring lemah di rumahnya yang hanya berukuran 3 x 3 meter. Dengan alas kasur dan bantal usang yang tidak pernah ditinggalkannya. Tubuhnya sangat kurus sehingga yang terlihat hanya tulang yang dilapisi kulit saja. Ia tinggal sendirian di tengah hutan yang berada di daerah Mojorayung, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.

Untuk kebutuhan makan dan kebersihan untungnya ada saudara jauh yang masih mau mengurusnya. Rumahnya sekitar 100 meter dari rumah Mbah Misirah. Kurang lebih setiap hari ia datang untuk membawakan makanan dan membersihkan tubuh Mbah Misirah.

“Mungkin memang sudah jalan saya untuk mengurus Mbah Misirah mbak. Sebenarnya saya ini juga kekurangan, sempat ndak ada penghasilan ketika kudu bolak-balik ngurus mbah. Sedangkan suami saya cuma kuli jadi penghasilan nggak mencukupi,” ungkap Bu Ayu (bukan nama sebenarnya).

Meski hidup Bu Ayu tidaklah bergelimang harta namun ia adalah keluarga satu-satunya yang mau mengurus Mbah Misirah. Ia bercerita bahkan selama mengurus Mbah Misirah banyak suka dan duka yang dilalui. Tidak jarang banyak orang yang bersuudzon kepada Bu Ayu karena dibilang memanfaatkan bantuan Mbah Misirah untuk keperluannya pribadi.

“Sabar mba, hanya bisa sabar. Kadang disuudzonin orang katanya “ngurus orang tuakan enak” padahal tidak selamanya begitu. Kadang kalo Mbah Misirah rewel ya saya yang harus sabar,” jelasnya dengan mata berkaca-kaca.

Mbah Misirah dan Bu Ayu memang hidup serba kekurangan. Apalagi bantuan yang diberikan dari pihak desa setempat kadang tidak cukup untuk kebutuhan per bulan. Walaupun Mbah Misirah sudah lanjut usia namun kemampuannya untuk makan daging masih sangat kuat. Belum lagi biaya pembelian pampers dewasa yang sangat mahal dan dibutuhkan untuk menjaga kebersihan Mbah Misirah.

“1 pampers harga 40 ribu isinya cuma 8 mbak. Setiap hari mbah bisa buang air besar 2x, belum lagi jika buang air kecil. Saya tidak setiap saat ke sana. Tapi kebutuhan seminggu bisa mencapai 3 – 4 pampers,” tambah Bu Ayu.

Sahabat, Mbah Misirah kini hidup sebatang kara dan harus tetap memenuhi kebutuhan sehari-hari. Insya Allah tim Aksi Cepat Tanggap(ACT) Madiun akan membantu untuk memenuhi kebutuhan pangan Mbah Misirah. Selain itu kebutuhan mendesak lainnya seperti pampers yang sangat dibutuhkan setiap hari untuk ganti agar Mbah Misirah tetap bersih, ungkapnya.

Hidup sebatang kara di usia senja, Mbah Misirah hanya bisa terbaring lemah di rumah usangnya di tengah hutan. Ayo bantu penuhi kebutuhan hidup sehari-hari Mbah Misirah agar bisa tetap sehat dan bahagia dihari tuanya. Tunaikan sedekahmu sekarang!

Sejak anaknya yang setia menemani Mbah Misirah dipanggil Allah Ta’ala karena sakit yang diderita.

“Sesungguhnya Allah akan menolong umat ini sebab orang-orang yang lemah dari mereka, yaitu dengan doa, shalat dan keikhlasan mereka.” (HR. at-Tirmidzi)

Untuk itu kami ACT( ingin mengajak Sahabat Dermawan semua untuk membantu Mbah Misirah agar tetap bisa menikmati hari tuanya dengan sehat dan bahagia. Ayo bantu ringankan beban hidup mbah Misirah dengan sedekah tertulusmu. Tunaikan sedekahmu.

(Team/Red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *