SD NEGRI KERTASARI LIGUNG HARAP DI PERIKSA, DIDUGA LAKUKAN PUNGLI KE SEMUA SISWA

Majalengka, Dunia pendidikan Kabupaten Majalengka, kembali menjadi bahan perbincangan, dan keluhan dari orang tua siswa. Yang mana keluhan dari orang tua siswa terkait adanya dugaan pungutan liar ( PUNGLI) yang berdalih untuk kebutuhan sosial apabilah murid ada yang mengalami sakit. Pungutan liar tersebut diduga terjadi di salah satu Sekolah Dasar Negeri SDN yang berada di daerah Kecamatan Ligung Kabupaten Majalengka Jawa Barat.

Adanya informasi dugaan pungutan liar yang sempat dihimpun oleh awak media matamaja grup pada kamis 02/11. Dikeluhkan oleh orang tua siswa yang keadaan ekonominya dibawah rata-rata. Mereka sengaja menyampaikan keluhannya kepada pihak media matamaja grup untuk membantu, supaya kegiatan pungutan tersebut lekas diberhentikan. Terkait dugaan pungutan itu disampaikan oleh narasumber melalui sambungan telepon aplikasi watshapnya kepada pihak media matamaja grup. Hal itu diduga dilakukan oleh pihak Sekolah Dasar Negeri SDN Kertasari Kecamatan Ligung Kabupaten Majalengka Jawa Barat.

Informasi yang disampaikan oleh narasumber kepada pihak media pada kamis 02/11. Dirinya mengatakan, dugaan pungli tersebut dilakukan oleh pihak sekolah dengan dalih untuk membantu jika ada murid yang sedang sakit. Kegiatan tersebut diduga dilakukan secara merata merata, dari mulai kelas 1 satu sampai dengan kelas 6 enam. Setiap siswa dari mulai kelas 1 satu sampai dengan kelas 6 enam tersebut per siswa setiap harinya mengumpulkan uang dengan nominal 1000 rupiah. Bahkan seandainya siswa yang tidak berangkat 3 hari, ketika siswa masuk sekolah ke empat harinya, diduga harus membayar 4000 ribu rupiah, hal tersebut dikeluhkan oleh para orang tua siswa yang ekonominya sedang sulit.

Adanya dugaan Pungli tersebut, sumber mengatakan bahwa dirinya sudah berusaha menjalin komunikasi melakukan komplen kepada komite sekolah, namun apa yang dikatakan oleh orang tua siswa kepada komite, selalu menyebutkan itu kebijakan dari sekolah. Dan apa yang dikomplenkan dari pihak orang tua siswa tidak ada penyelesaian yang diharapkan, melainkan dari pihak komite ketika orang tua siswa sedang membahas terkait pungutan yang dilakukan oleh pihak sekolah. Dia selalu mengalihkan pembicaraan dengan subtansi lain.

“Itu perkara di SD disekolah, iya ko ada harianya 1000 seribu semurid, kalau tidak brangkat juga diitungkan, jadi kaya yang wajib gitu. SDN Kertasari Kecamatan Ligung, udah komplen sama komite juga tidak ada yang mendengar, katanya sih buat bantuan kalau ada yang sakit. Kalau ga berangkat misal tiga hari, entar hari ke empat teh diitung 4000 ribu, setiap hari dipungutnya. Tidak semua ikut sosialisasi, jadi yang ga tau kan kaget ko kaya yang wajib. Yang mungut melalui wali kelas masing-masing, tahun ajaran sekarang, mulai dipungut bulan berapanya saya agak lupa, semuanya dari mulai kelas 1 sampai kelas 6 sd. Maksudnya kasian orang tidak punya pak, komplen ke komite juga malah ngejawab kebijakan dari sekolah, terus suka kesana kesini obrolanya dialihkan ke obrolan yang lain, ya minta tolong aja pak trimakasih”

Menindaklanjuti permintaan narasumber, tim dari media online matamaja grup mendatangi ketua k3s kecamatan ligung di kantor dinas pendidikan kordinator wilayah kecamatan ligung senin 6/11/2033 setelah di sampaikan kronologis kejadian adanya dugaan pungli yang terjadi di sekolah negri kertasari tersebut, ketua k3s kecamatan ligung Cucu langsung melakukan konfirmasi melalui sambungan telefon aplikasi watshap dengan pihak kepala sekolah sd negeri kertasari.

Kemudian k3s berkomentar, betul ada pungutan itu dan itu hasil musyawarah dengan pihak komite, wali murid, dan pihak desa. Ya tidak setiap hari itu juga, keterangan ibu darsini barusan saya telfon begitu, tapi apapun alasannya itu tetap pungli, tidak diperbolehkan. Saya mengucapkan trimakasih atas informasi dari pihak rekan-rekan media sebagai sosial control dan memang kejadian ini betul, dan saya mengharapkan untuk kedepannya tidak boleh terjadi, dan harus di stop. Adanya hal ini saya akan menindak lanjuti untuk melakukan pembinaan untuk evaluasi kedepan, agar tidak terulang lagi kejadian seperti ini, di seluruh sekolah SDN kususnya di wilayah kecamatan ligung, Pungkasnya senin 6/11/2023

(Tim/red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *