Keseruan Anak-anak Desa Kare Mandi di Sungai Catur Lokasi TMMD.

Madiun – Masa kecil bagi sebagian besar orang adalah masa-masa yang tidak akan terlupakan. Di masa itu, setiap hari hanya akan merasakan kegembiraan dan kesenangan tiada tara tanpa perlu memikirkan beban hidup.

Seperti yang dilakukan sejumlah anak desa di Desa Kare, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun. Mereka sangat gembira melompat hingga melakukan salto saat mandi di sungai catur yang juga menjadi lokasi pembangunan jembatan pada program TMMD ke-117 Kodim 0803/Madiun, Jum’at (4/8/2023) sore.

Dandim 0803/Madiun Letkol Inf Meina Helmi, S.Sos., selaku Dansatgas TMMD yang setiap hari ada di lokasi untuk mengawasi anggotanya, mengaku bahagia melihat tingkah polos anak-anak kecil itu saat mandi di sungai yang terlihat sangat menyenangkan.

Pemandangan seperti itu menjadi sesuatu yang begitu menarik perhatian bagi perwira berpangkat melati dua tersebut. Hal itu seakan membawa ingatan dan kenangan dimasa kecilnya. Dirinya pun tak kuasa menahan senyum melihat tingkah mereka yang penuh dengan kegembiraan.

“Di usia anak-anak seperti mereka, mereka merasa dunia masih penuh keceriaan dan permainan,” kata Dandim seraya tersenyum menyapa mereka.

Canda dan tawa terlihat menghiasi keseruan anak-anak desa itu saat mandi dan berenang di sungai. Tanpa berlatih, anak kecil itu sudah bisa berenang dengan lincah.

“Bagi mereka mandi di sungai bukanlah sekedar bermain, tapi juga kebahagiaan karena merasa bebas memiliki keindahan alam seutuhnya,” tutur Letkol Meina Helmi.

Selain karena ingin mandi, mereka tertarik untuk melihat beberapa alat berat yang lalu lalang pada saat mengerjakan pembukaan akses jalan dan pembangunan jembatan yang menjadi sasaran fisik TMMD.

Anak-anak sangat antusias melihat aksi alat berat saat mengerjakan pembangunan sasaran fisik terutama pada saat pekerjaan jalan dan pecah batu.

Secara geografis Desa Kare dan Desa Kepel, lanjutnya, merupakan salah satu daerah di wilayah Kecamatan Kare yang aliran sungainya masih alami. Letaknya yang berada di lereng gunung Wilis dan dekat dengan sumber mata air pegunungan, membuat air sungai yang mengalir masih sangat jernih dan belum terkontaminasi.

“Suasana alam yang indah, sejuk dan asri, membuat udara di kawasan ini terasa menyegarkan. Dan tentunya bila akses jalan dan jembatan selesai dibangun akan berpotensi menarik wisatawan, sehingga diharapkan mampu mendongkrak sektor pariwisata yang endingnya perekonomian warga ikut meningkat,” tandasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *