Melihat Para Koki Meramu Masakan Indonesia untuk Jemaah Haji di Makkah

MATAMAJA GROUP//Mekkah – Tak kurang dari 54 dapur katering di Makkah melayani kebutuhan makan jemaah haji Indonesia. Salah satu dapur yang sudah mulai mendistribusikan makanan, yakni Ahla Zad.

 

Bacaan Lainnya

Ahla Zad memiliki kapasitas 4.000 boks makanan sekali penyajian. Setiap jemaah, akan mendapat 66 kali makan selama di Makkah.

 

“Untuk menu dibuat ada sarapan sederhana seperti nasi uduk dan tempe orek, atau nasi kuning dan telur dadar. Gramasinya untuk nasi 150 gram, lauknya 65 gram, dan sayurnya 80 gram,” kata Pengawas Layanan Konsumsi Daker Makkah, Dadang Surataman, di lokasi Minggu (4/6).

 

“Rotasi menu dalam seminggu itu 5 kali menu ikan, 3 kali ayam, dan 3 kali daging. Untuk menu sayurannya juga diputar, ” tambah dia.

 

Dapur Ahla tampak sangat tertata. Setiap ruangan memiliki station atau tempat pengolahan masing-masing. Mulai gudang, pengolahan sayuran, daging, dapur utama untuk memasak, pengepakan, hingga pendistribusian.

 

Di sana juga terdapat kontainer khusus untuk menjaga suhu makanan tetap terjaga di 60 derajat.

 

“Aturan di Arab Saudi, kalau kurang dari 60 derajat itu harus dibuang karena dianggap akan basi,” kata dia.

 

Karena itu, chef terus memastikan suhu terjaga baik saat memasak, mengepak, hingga dimasukkan di dalam truk untuk didistribusikan.

 

Dadang mengatakan, cita rasa Indonesia terus dijaga dalam setiap makanan yang disajikan. Apalagi, saat ini cukup banyak lansia yang jadi jemaah haji.

 

“Karena sebagian akan dikonsumsi lansia, maka perlu diperhatikan pemberian bumbu, jangan terlalu asin atau pedas. Tekstur makanan juga harus menyesuaikan, apalagi menu daging sapi dan ayam, harus matang dan empuk,” jelas dia.

 

Dadang meminta jemaah haji memperhatikan betul makanan yang diberikan di hotel. Di setiap tutup kemasan makanan, tertera waktu maksimal makanan bisa disantap.

 

“Ada jam kadaluarsanya. Misal makan pagi tidak boleh disantap setelah jam 09.00, makan siang sampai pukul 16.00, dan makan malam maksimal pukul 21.00,” ucap dia.

 

Ket. Foto:

Para Koki meramu masakan Indonesia untuk Jemaah Haji di Makkah Foto: Ahmad Romadoni/kumparan

 

Sumber: kumparan.com

 

Artikel ini tayang di jaringan media Matamaja Group

 

https://matamaja.com/

https://ppnews.id/

https://otoritas.id/

https://buser.id/

https://buser.co.id/

https://buser.web.id/

https://buserjatim.com/

https://buserjabar.com/

https://intelejen.id/

https://gardapublik.com/

https://gardahukum.com/

https://libaz.id/

https://tnipolri.com/

https://libaz.id/

https://ainews.id/

https://lacakberita.com/

https://awasjatim.com/

https://beritamadiun.id/

https://suaramajalengka.com/

https://realistis.id/

https://gmbinews.com/

https://newscobra07.com/

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *