Oleh: Letkol Sus M.Zukri (Kapen Lanud Rsn)
PEKANBARU.BUSERJATIM.COM – Jumat (10/12/21). Keluarga sangat berperan dalam membina dan membimbing rumah tangga untuk selalu beradaptasi dengan keluarga sendiri maupun lingkungan budaya di mana ia berada. Bila semua anggota keluarganya sudah mampu beradaptasi, maka di masyarakat akan tercipta kehidupan yang tenang, aman dan tenteram.
Hal ini terwujud apabila suami-istri mampu menjaga aib keluarganya, baik dihadapan anak-anaknya, keluarga besarnya termasuk orang tua atau mertua, maupun tetangga dan masyarakat lingkungan sekitarnya.
Oleh karena itu, jangan sampai aib keluarga dibeberkan kepada orang lain. Keharmonisan keluarga harus betul-betul dijaga dan dipelihara dengan baik, jangan sampai aib keluarga di posting dan disebarkan ke khalayak ramai dengan menceritakan kepada orang lain dan apalagi lewat media sosial yang sangat berdampak besar bagi pribadi, keluarga, maupun tempat kerjanya dan lingkungan tempat tinggalnya sendiri. Disaat ada konflik dalam rumah tangga, seharus diselesaikan secara arif dan bijaksana, maka keluarga tersebut akan dirahmati oleh Allah Swt. Apabila aib keluarga diviralkan atau disebarkan maka jangan harap ke dua keluarga tersebut termasuk yang menyebarkannya akan mendapatkan rahmat dan pertolongan Allah SWT.
Dalam suatu keluarga, masalah pasti akan ada yang disebabkan oleh suami ataupun istri, atau orang ketiga.
Lidah memang tak bertulang, bahaya yang bisa ditimbulkan dapat menghancurkan keharmonisan yang sudah terjalin.
Dalam Islam, seharusnya suami-istri sudah sepatutnya untuk saling menutupi dan saling menjaga aib pasangannya, jika seorang istri atau suami membongkar aib pasangannya, berarti itu sama saja dengan menelanjangi dirinya sendiri dan keluarganya.
Dalam al-Quran surat Al-Baqarah ayat 187, Allah mengatakan, “…mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka…..”
Kalau kita punya pakaian yang kotor pasti secepatnya kita bersihkan sampai kotoran tidak ada lagi, disaat menggunakan pakaian tersebut, kita merasa aman dan nyaman dan begitu juga bagi orang lain.
Saat-saat ini sering terjadi di masyarakat, ketika ada aib keluarga begitu mudahnya suami-istri, atau keluarga maupun orang lain menyebarkan kepada khalayak ramai terutama melalui media sosial, ini merupakan tindakan mazmumah (tidak terpuji). Menceritakan atau membeberkan aib keluarga, adalah sesuatu yang tidak boleh dilakukan.
Hal Ini bahkan sudah dijelaskan di dalam suatu hadis dari Abu Sa’id al Khudriy, Rasullullah SAW pernah bersabda, “Sesungguhnya manusia yang paling jelek kedudukannya di hari kiamat adalah seorang laki-laki (suami) yang bercampur (bersetubuh) dengan istrinya, kemudian membeberkan rahasia istrinya tersebut.” (HR Muslim).
Dan begitupula sebaiknya apabila sang istri menceritakan aib suaminya, padahal menjaga aib keluarga wajib hukumnya, larangan membuka aib suami dalam Islam pun didukung oleh hadis , “Tidaklah seorang hamba menutupi (aib) seorang hamba (yang lain) di dunia melainkan Allah akan menutupi aibnya di hari kiamat.” (HR Muslim).
Lantas, ganjaran apa sih yang akan didapat jika mengumbar aib pasangannya? apalagi melalui media sosial. Dalam ajaran Islampun, ancaman dengan azab yang mengerikan di hari kiamat kelak bagi siapa pun yang mengumbar aib pasangannya.
Diriwayatkan dari Abu Qatadah, Rasulullah SAW bersabda,”Orang yang membuka aib pasangannya, Allah akan mengikatnya dengan ular besar di hari kiamat nanti.” (HR Ahmad)
Selain itu, juga dalam hadis riwayat lainnya menyebutkan, “Perumpamaan orang yang membuka aib pasangannya itu seperti orang yang digigit beberapa ular hitam pada hari kiamat nanti.” (HR Thabrani)
Maka dari itu, sudah sepatutnya menjaga aib pasangannya masing-masing, biarlah aib itu diketahui oleh pasangan sendiri dan Sang Pencipta saja. Sebab, dengan mengumbar permasalahan ke tengah masyarakat seperti itulah yang bisa membuat rumah tangga semakin retak hingga menyebabkan perceraian, dan masalah yang berkepanjangan.
Oleh karena itu jangan sampai kita beriman hanya dengan lisan saja, sedangkan keimanan belum tertancap di dalam hatinya dan jangan sampai pula menyakiti orang lain dengan cara menelusuri dan mencari-cari aib keluarga orang lain, kemudian diviralkan ditengah-tengah masarakat.
“Karena barangsiapa yang mencari-cari aib saudaranya niscaya Allah akan mencari-cari aibnya, dan barang siapa yang aibnya dicari-cari oleh Allah niscaya Allah akan mempermalukan dia meskipun dia berada di dalam rumahnya sendiri.” (HR Abu Daud dan At-Tirmizi )
Menjaga kemuliaan suami dan istri sama artinya dengan melindungi kehormatan sendiri. Itu artinya, menutupi aib suami atau istri berarti sama dengan menutupi aib dirinya sendiri.
Kalau kita ingin bahagia dunia akhirat, sekecil apapun aib rumah tangga, jangan sampai orang lain mengetahuinya apalagi menyebarkannya, bagi yang menyebarkan maupun orang lain hidupnya akan dalam kegelisahan.
Oleh karena ada beberapa kiat dalam menyelesaikan konflik rumah tangga, agar rumahtangga tetap terjaga dan harmonis, suami-istri harus pandai bersyukur, suami-istri harus bersikap terbuka, bicara tentang perasaan tanpa melukai pasangan, dengarkan pendapat pasangan dengan sungguh-sungguh, jangan mengeluh dengan pendapat pasangan, pasangan harus bersikap jujur, jangan mengina pasangan, jangan terfokus pada hal-hal negatif.
“Mengatasi masalah keluarga tanpa masalah Itu akan lebih baik” semoga kita semua termasuk keluarga yang sakinah, mawahdah dan rahmah, bahagia dunia dan akhirat”.
Jaga Keluarga Kita Dan Juga Jaga Keluarga Orang Lain
Jurnalis ED