Stunting Bisa Dicegah dengan Memberi Edukasi dan Komunikasi Efektif Terhadap Pasangan Pranikah

SIDOARJO, BUSERJATIM.COM – PKK Kabupaten Sidoarjo bersama BKKBN melakukan Sosialisasi Penguatan pendataan Keluarga dan Kelompok Sasaran Bangga Kencana Bersama Mitra, Sabtu (20/11/2021) di Balai Mojopahit RSUD Sidoarjo. Talk Show sosialisasi dihadiri Anggota DPR RI Komisi IX Arzeti Bilbina serta Sekretaris Badan Perwakilan BKKBN Jawa Timur Inggit Budiamini.

Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) berupaya menurunkan angka Stunting di Sidoarjo hingga mencapai Zero Stunting.

Ketua PKK Kab. Sidoarjo, Sa’adah Ahmad Muhdlor yang akrab di sapa Ning Sasha dalam sambutannya menyampaikan, pihaknya sudah mengundang berbagai elemen masyarakat dengan tujuan agar apa yang disampaikan narasumber pada hari ini dapat diterima dan ditularkan pada lingkungannya.

“Apa yang menjadi isi talk show pada hari ini merupakan isu penting untuk menjadi perhatian bersama demi mewujudkan sumberdaya manusia yang sehat, cerdas dan produktif dalam upaya pencapaian pembangunan yang berkelanjutan yaitu dengan menekan angka stunting,” terangnya.

“Penurunan angka stunting ini menjadi perhatian kita bersama selaku orang-orang yang berperan di masyarakat seperti PKK Kecamatan dan Desa yang berhubungan langsung dengan masyarakat. Program-program yang kita dapatkan dari pusat betul-betul kita realisasikan secara matang dan merata,” ujarnya.

Ning Sasha juga menyampaikan dengan adanya program bangga kencana PKK Sidoarjo akan gencar mensosialisasikan dari hulu ke hilir. Program ini membentuk keluarga berencana yang berkualitas dan betul-betul sesuai dengan arahan pemerintah.

Dengan membuat rencana di tahun 2022 mendatang yaitu penanganan dari Hulu adalah remaja dengan menggalakkan Genre (generasi Berencana ) di sekolah-sekolah menengah maupun di kampus. Karena Genre merupakan ikon dari Program Pembinaan Ketahanan Remaja. Melalui Genre edukasi tentang bangga kencana akan menyasar disetiap tingkat pendidikan. Karena tujuan dari program ini agar remaja siap dan terbuka edukasinya.

Bahwa remaja itu tidak hanya mempersiapkan diri dalam karir yang dicita-citakan ke depan namun bagaimana remaja itu juga dipersiapkan untuk membangun rumah tangga.

Dari hulu akan bergeser ke tengah yaitu tentang tim pendamping keluarga. Calon-calon pengantin yang akan diberikan edukasi juga dari kemenag yaitu tentang edukasi pranikah ditingkat kecamatan masing-masing. Selain itu juga akan diperkenalkan sebuah aplikasi yang dipersiapkan khusus bagi pasangan yang akan menikah.

“Pada bagian hilirnya yaitu ketika ada bayi atau balita yang terkena stunting maka yang menjadi ujung tombak adalah kader posyandu, dimana posyandu bisa memberikan program-program, edukasi serta pelatihan bagaimana meminimalkan dampak stunting agar balita yang mengalami stunting bisa terbantu untuk tumbuh dengan baik,” imbuhnya.

Pada kesempatan ini, Arzeti mengapresiasi acara talkshow yang dihadiri dari berbagai kalangan perempuan dengan latar beragam, mulai dari remaja kader sampai pengurus PKK. Ini menunjukkan adanya komunikasi yang efektif. Sengan komunikasi yang efektif akan mengetahui bagaimana cara mengatasi suatu masalah bersama. Dengan berkumpul bersama kita akan semakin tahu apa yang menjadi trend remaja saat ini.

“Dengan komunikasi yang baik dengan anak-anak maupun para remaja akan membuat mereka siap secara mental dalam menghadapi perkembangan apapun yang di hadapi, karena remaja-remaja yang memiliki kesiapan mental nantinya akan melahirkan pula generasi-generasi yang sehat,” katanya. (Yu/Ir/Kominfo).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *