Boyolali, Buserjatim.com-
Hari Anak sedunia pertama kali ditetapkan pada tahun 1954 setiap 20 November. Peringatan ini menjadi momen untuk mempromosikan kebersamaan internasional, kesadaran pada anak-anak di seluruh dunia dan meningkatkan kesejahteraan anak-anak khususnya di bidang kesenian.
“Agar anak-anak kita mengenal dan memahami wayang sebagai warisan para leluhur kita dahulu.”
Maka, seorang seniman pelukis putra ke dua Bapak Darmo dan Ibu Paiyem dari Dukuh Pelang, Bade, Klego, Boyolali sudah puluhan tahun mengabdi kepada kesenian wayang dengan caranya sendiri.
Seperti mengadakan bimbingan melukis wayang kepada anak-anak dari TK, SD hingga SMP secara gratis. Ki Djoko sudah pernah mengadakan pameran tunggal sebanyak 50 kali di berbagai kota besar di Indonesia.
Pelukis yang sudah tidak muda lagi ini semangatnya tidak pernah padam, memang patut kita beri acungan jempol. Pada tanggal 20 November 2021, Ki Djoko memeriahkan Hari Anak Sedunia dengan mengadakan pameran ratusan lukisan wayang karya anak didiknya yang berasal dari Semarang, Ungaran, Salatiga dan Demak yang dipamerkan di sanggarnya.
Hasil karya anak didiknya tersebut selama 5 tahun sudah menghasilkan ribuan lukisan wayang dan tertumpuk di sanggarnya karena kurang terawat dan ada beberapa yang sudah rusak.
Ki Djoko berharap kepada pemerintah untuk membantu dana untuk memperluas sanggarnya. Bahkan Ki Djoko pernah menyumbangkan lukisan hasil karya anak-anak didiknya tersebut kepada pemerintah Kabupaten Boyolali sebanyak 160 buah lukisan dan diterima langsung oleh Bupati Boyolali. Sekarang lukisan tersebut telah berada di ruang Museum R. Hamong Wardoyo Boyolali. Tetap Selalu Menjaga Prokes 5 M.
( Hary77 – Team – Red )