BUSERJATIM GRUOP –
Jakarta, 17 Januari 2025 – Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) menyarankan agar sekolah-sekolah mengurangi durasi pembelajaran selama bulan Ramadan daripada meliburkan siswa selama satu bulan penuh.
Koordinator Nasional P2G, Satriwan Salim, menyampaikan bahwa langkah ini dapat disesuaikan dengan kebijakan masing-masing sekolah. “P2G memberikan usulan kepada pemerintah, durasi pembelajaran di sekolah itu, misalnya di jenjang SMA atau SMK, yang normalnya 1 jam pelajaran, bisa menjadi 45 menit,” ujar Satriwan pada Jumat (17/1/2025).
Ia juga menambahkan bahwa kebijakan serupa dapat diterapkan untuk jenjang SMP dan SD. “Bulan puasa, pemerintah bisa memperpendek durasi jam pelajaran, misalnya dari 45 menit menjadi 30 menit,” jelasnya.
Selain itu, P2G juga mengusulkan agar sekolah memundurkan jadwal masuk dan mempercepat jam pulang selama Ramadan. “Misalnya, jika biasanya masuk pukul 06.30 atau 07.00, dapat dimundurkan menjadi pukul 07.30. Sedangkan jam pulangnya dipercepat,” kata Satriwan.
Usulan ini dinilai sebagai solusi untuk menjaga produktivitas belajar siswa selama Ramadan tanpa membebani fisik mereka, terutama di tengah kewajiban menjalankan ibadah puasa.