Ning Sasha : Terjadinya Pernikahan Dini Sampai Terjebak Napza Karena Kurangnya Pengetahuan GenRe

SIDOARJO, BUSERJATIM.COM – Puluhan pelajar calon Duta GenRe Kabupaten Sidoarjo tahun 2021 dibekali pengetahuan apa itu GenRe atau Generasi Berencana oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (P3AKB) Kabupaten Sidoarjo. Kegiatan pembekalan Duta GenRe Kabupaten Sidoarjo dibuka langsung oleh Bunda GenRe Kabupaten Sidoarjo Hj. Sa’adah Ahmad Muhdlor di Prodi Keperawatan Sidoarjo, Senin, (29/11).

Bunda GenRe Kabupaten Sidoarjo Hj. Sa’adah Ahmad Muhdlor bersyukur kegiatan seperti ini dapat diselenggarakan. Dikatakannya banyak yang tidak mengetahui apa itu GenRe. Para remaja masih awam terhadap istilah GenRe. Padahal program GenRe sendiri sangat penting bagi masa depan remaja sebagai generasi penerus bangsa. Bagaimana para remaja terhindar dari hal-hal negatif dengan gerakan generasi muda yang berencana. Seperti halnya pernikahan dini, seks pra nikah maupun Napza (Narkotika, psikotropika dan zat adiktif).

“Nantinya tugas dari calon-calon duta GenRe yang terpilih ini adalah menyebarkan kembali tentang GenRe yaitu remaja yang betul-betul direncanakan untuk kelak ia bisa mencetak penerus bangsa yang berkualitas karena ia pun menjadi bagian penerus bangsa itu sendiri,”ucapnya.

Kedepan ucap istri Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor S.IP tersebut program GenRe akan dimasukkannya pada kurikulum pendidikan. Dirinya akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sidoarjo agar materi GenRe bisa diberikan kepada pelajar sekolah.

“Melalui guru-guru BK, materi GenRe diberikan secara rutin atau mungkin masuk pada kurikulum tambahan disekolah,”pintanya.

Dengan begitu lanjut Hj. Sa’adah, para pelajar mendapatkan pengetahuan langsung dari para gurunya. Tidak dari sumber yang salah seperti halnya pengetahuan tentang alat reproduksi. Dirinya menyadari Indonesia masih awam tentang seks education. Sehingga pengetahuan seperti ini didapat remaja hanya dari gatget atau dari teman sepergaulannya yang sama-sama tidak mengetahuinya. Hal semacam ini menurutnya menjadikan remaja salah bergaul.

“Bilamana ilmu pengetahuan tentang alat reproduksi itu bisa diberikan oleh guru BK dan menggandeng duta GenRe yang ada di sekolahnya maka remaja akan terbuka wawasan dan edukasinya,”ujarnya.

Hj. Sa’adah juga mengatakan tahun depan, program GenRe akan kembali digencarkan. Kampanye dan sosialisasi GenRe akan gencar dilakukan. Melalui duta GenRe, materi GenRe akan disampaikan kepala seluruh pelajar sekolah. Ditahun berikutnya dirinya berencana mengadakan festival GenRe. Ditempat tersebut para remaja dapat mengekspresikan dirinya secara positif. Semisal hobi bermusik ataupun hobi pembuatan video.

“Kita akan roadshow bersama duta GenRe terpilih untuk datang kesekolah-sekolah dan menggandeng guru BK untuk memberikan materi tentang apa itu GenRe,”ujarnya.
(Git/Ir/Kominfo).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *