Menjadi jurnalis kuncinya Menulis, Bersama Yayasan Kartini Indonesia Jepara di Masa Transisi Pandemi

JEPARA,BUSERJATIM.COM-Yayasan Kartini Indonesia mengadakan pelatihan menulis bersama Forum Penulis Literasi Jepara, UPT Pengembangan Bahasa INISNU Jepara dan Founder Korespondensi.id Kanal Surat Virtual Untuk Literasi, yang dimoderatori oleh Veranica Lani Octavia dari LPM ide@.
Pelatihan Menulis dengan tema ‘Inspirasi di Masa Transisi Pandemi’ berlangsung pada Sabtu, 25 September 2021, di lantai 3 Mal Pelayanan Publik (MPP) Kabupaten Jepara yang berada di Kantor Organisasi Perangkat Daerah (OPD) bersama.
Acara ini juga didukung oleh Pengurus KORPRI Kabupaten Jepara dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jepara.
Sebuah motivasi bernilai ‘Siang dan malam datang silih berganti. Pun terang dan gelap. Saat gelap, cahaya itu akan dibutuhkan agar kehidupan selalu terjaga dan tak salah arah. Literasi adalah jalan cahaya. Karena itu orang-orang dengan litrasi kuat selalu dan akan menandai zamannya’.
Motivasi buat penulis muda itu disampaikan oleh Muhammadun, ketika berbicara di hadapan 50 orang peserta pelatihan menulis yang hadir dengan sangat antusias.
Tampak beberapa peserta penulis muda yang hadir dari perwakilan ISI Solo, SMPN 1 Jepara, UIN Yogyakarta, Universitas Wahid Hasyim (disingkat Unwahas), Aktivis Perempuan, UTM Universitas Trunojoyo Madura, SMKN 2 Jepara, UNISNU, Loka Budaya dan pelajar dari beberapa kampus juga dihadiri beberapa Jurnalis salah satunya buserjatim Korda Jepara yang diberikan kesempatan Hadir disana.

Hadir juga sebagai narasumber, Kepala UPT Pengembangan Bahasa UNISNU Aprilia Riyana Putri, Ketua Forum Penulis Jepara Hadi Priyanto, dan Aliva Rosdiana penulis dan dosen UNISNU Jepara.

Menurut Muhammadun, ada tiga tradisi yang harus dihidupkan ketika seseorang akan mulai menulis yaitu tradisi membaca, diskusi dan tradisi mencatat.
“Ini diperlukan agar seseorang yang ingin mulai menulis dapat menghilangkan lima hambatan menulis yaitu khawatir respons pembaca, tidak percaya diri, takut tulisan berefek negatif dan malu menulis karena merasa kurang berpengalaman,” ujar Muhammadun, yang juga aktif sebagai komisioner KPUD Jepara.
“Menulis adalah pembelajaran hidup, karena itu jangan takut dan malu menulis,” tambah Muhammadun.
“Menulis membutuhkan Niat dan Keberanian,” ucap Sekretaris Yayasan Kartini Indonesia, Indria Mustika pada kesempatan yang sama.
Sejarawan dan Budayawan Hadi Priyanto pada pelatihan tersebut menyampaikan sejumlah tips menulis artikel. “ Jika kita memiliki niat dan keberanian maka akan didapat persyaratan lain seperti ketrampilan, pengalaman, pengetahuan, kreativitas, peka terhadap lingkungan, percaya diri, dan bersedia terus untuk belajar mengembangkan diri,” ujar Hadi Priyanto.
Ketua Forum Penulis Jepara Literasi Hadi Priyanto, ada sejumlah langkah yang harus dilakukan oleh seorang penulis artikel. “Menulis artikel harus dimulai dengan pengumpulan bahan dan kemudian menentukan tema, topik, dan sudut pandang penulisan. Baru kemudian penyusuan kerangka dasar, judul yang menarik, paragraf pembuka, hubungan antar alinea, pengembangan isi serta simpulan yang mengesankan,” ujar Hadi.

Hal lain yang menurut Hadi penting dilakukan oleh penulis artikel adalah fokus pada persoalan dan solusi spesifik, mengelola waktu secara baik, serta meminta serta mencari tolok ukur sebagai pembanding.
Sedangkan Aliva Rosdiana, dosen dan juga penulis menyampaikan materi tentang Search Engine Optimization ( SEO ) dalam penulisan di media siber. Agar tulisan di media siber bisa viral, maka algoritma perlu disogok dengan SEO. Sementara Aprilia Riyana Putri berbagi tips penulisan kreatif saat menerbitkan antologi cerpennya yang berjudul Nasi Goreng High Heels. “Kreativitas menjadi salah syarat penting seorang penulis,” ujar Kepala UPT Pengembangan Bahasa Unisnu Jepara ini.
Aliva Rosdiana saat menyerahkan hadiah buku kepada salah satu peserta yang karyanya terpilih.
Sekretaris KORPRI Kabupaten Jepara, Florentina saat membuka pelatihan tersebut mengajak kepada peserta pelatihan untuk terus mengembangkan keterampilannya dalam menulis. “Tulisan bisa Inspirasi yang bermanfaat bagi masyarakat untuk mengembangkan potensi diri dan keluar dari persoalannya,” ujar Florentina.

“Karena itu, KORPRI Jepara mendukung terhadap upaya pengembangan kapasitas dan ketrampilan menulis,” tambahnya.

Sekretaris Yayasan Kartini Indonesia, Indria Mustika pada pengantar pertemuan mengungkapkan, masyarakat Jepara sebenarnya memiliki tiga tokoh yang dapat menjadi motivator dan sekaligus inspirator literasi. “RMP Sosrokartono, RA Kartini dan dr. Cipto Mangunkusumo dikenal sebagai penulis dan jurnalis handal,”
ujarnya.
Dalam pelatihan menulis tersebut juga ada praktik menulis terkait dengan tema kegiatan yaitu inspirasi di tengah transisi pandemi. Pelatihan ini dibagi dalam tiga sesi yaitu menulis dengan sumber satu kata, dua kata dan penulisan artikel sesuai tema kegiatan. Kepada peserta yang karyanya terpilih mendapatkan hadiah buku dari Yayasan Kartini Indonesia dan UPT Pengembangan Bahasa Unisnu Jepara.

Jurnalis : Bang Yoos

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *