Masjid Besar Al-Husna Sumbergempol Melaksanakan Acara Tradisi Kupatan Masal

TULUNGAGUNG,BUSERJATIM.COM-Setiap Daerah di Indonesia banyak memiliki tradisi adat dan budaya yang berbeda, dalam menyambut memasuki hari ke 7 hari Raya Idul Fitri melaksanakan tradisi kupatan, tanda berakhirnya hari Raya Idul Fitri 1 syawal 1443/2022. Di masjid besar Al – Husna di Wilayah Kecamatan Sumbergempol Tulungagung Senin (9/5/2022) di halaman masjid.

Termasuk Seperti halnya hari Lebaran disambut dengan meriah. Tradisi umum yang dilakukan antara lain, mudik, berkumpul bersama keluarga, silaturahmi dengan tetangga dan kerabat serta bagi-bagi Tunjangan.

Tradisi Kupatan merupakan hasil buah karya dan banyak mengandung makna dan filosofi didalamnya. Dari pemikiran para Walisongo dalam menyebarkan dakwah Islam melalui Adat dan Budaya Jawa. Pada umumnya, tradisi ini dilakukan oleh masyarakat Jawa yang selalu digelar setelah berjalan 7 hari perayaan Hari Raya Idul Fitri.

warga setempat dapat membawa hidangan yang akan disajikan bersama serta masyarakat yang datang. Hidangan yang disajikan dalam acara kupatan masal antaranya soto nyoyor, bakso lontong, kupat ceker jos dan mie sangar, dengan ketupat serta sayur sebagai pelengkapnya, seperti opor ayam dan lain-lain.
Pelaksanaan ini diprakarsai oleh jamaah Al-Husna, Gempol 1, Gempol 2 dan Desa Sumberdadi Dukuan Selojeneng.

Dalam tradisi Kupatan ini tidak hanya sekedar perayaan yang dilakukan tanpa makna. Kupatan memiliki filosofis tersendiri. Kata “kupat” berasal dari bahasa jawa “ngaku lepat” (mengakui kesalahan). Hal ini menandakan kita sebagai manusia biasa pasti tak lepas dari kesalahan dengan sesama. Maka dari itu, dengan adanya kupatan setahun sekali ini, harapannya kita bisa saling memaafkan. Sumber lain juga menyebutkan, tradisi Kupatan ini sebagai lebarannya seseorang yang telah melakukan puasa Syawal selama enam hari seminggu setelah Hari Raya Idul Fitri.

Ketua panitia sekaligus takmir masjid Al-Husna, Kusnan Kamaludin menyampaikan ke awak media Buserjatim.com
“Setelah hari Raya Idul Fitri ini , sudah menjadi tradisi stiap tahun. Setelah kita 6 hari puasa Syawal, harapan tradisi kupatan ini terus dan tetap dilestarikan”, ucapnya.

Mengutip dari beberapa refrensi kupat juga dapat diartikan sebagai “laku papat” yang menjadi simbol dari empat segi dari ketupat. Laku papat yaitu empat tindakan yang terdiri dari lebaran, luberan, leburan, laburan. Maksud dari empat tindakan tersebut antara lain:

Lebaran yaitu suatu tindakan yang berarti telah selesai yang diambil dari kata lebar. Selesai dalam menjalani ibadah puasa dan diperbolehkan untuk menikmati makanan.

Luberan berarti meluber, yang menyimbolkan agar melakukan sedekah dengan ikhlas bagaikan air yang berlimpah meluber dari wadahnya. Oleh karena itu tradisi membagikan sedekah di hari raya Idul Fitri menjadi kebiasaan umat Islam di Indonesia.

Leburan berarti lebur atau habis. Maksudnya adalah agar saling memaafkan dosa-dosa yang telah dilakukan, sehingga segala kesalahan yang telah dilakukan menjadi suci bagai anak yang baru lahir.

Laburan berarti bersih putih berasal dari kata labur atau kapur. Harapan setelah melakukan Leburan agar selalu menjaga kebersihan hati yang suci. Manusia dituntut agar selalu menjaga prilaku dan jangan mengotori hati yang telah suci.

Sedangkan dari segi hidangannya, janur sebagai bungkus ketupat, berasal dari kata “ja a nur” yang berarti telah datang cahaya. Hal ini melambangkan kondisi umat muslim setelah mendapatkan pencerahan cahaya selama bulan suci Ramadlan, kembali kepada kesucian/jati diri manusia (fitrah insaniyah) yang bersih dari noda serta bebas dari dosa.

Sedangkan dari isi ketupat, yakni berasal dari beras terbaik yang dimasak sampai menggumpal “kempel”, memiliki makna kebersamaan dan kemakmuran.

Secara keseluruhan ketupat banyak makna sebagaimana yang telah diketahui oleh masyarakat Jawa. Namun hakikatnya sama, Lebaran Kupatan sebagai bentuk perayaan untuk saling memaafkan segala kesalahan dan melimpahkan kebaikan sesama. Pelaksanaan acara kupatan berjalan dengan tertib, para pengunjung dan

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *