NGAWI,BUSERJATIM.COM GROUP Polri melalui Polres Ngawi Polda Jatim menyalurkan bantuan kepada warga atas kekeringan yang terjadi di beberapa desa yang ada di wilayah Ngawi. Kekeringan terjadi akibat kemarau panjang yang terjadi.
Kapolres Ngawi AKBP Argowiyono, S.H., S.I.K., M.Si., di hadapan media mengatakan bahwa pemberian air bersih ini, sebagai bantuan dari Polres Ngawi kepada warga yang mengalami kekeringan di 4 (empat) desa, pada Kamis (3/8/2023) ini
“Ada dua puluh truk tangki yang diberikan kepada masyarakat yang desanya mengalami kekeringan. Semoga bermanfaat,” tutur Argo.
Kapolres Ngawi menambahkan, adapun pemberian bantuan air bersih berada di tiga Kecamatan yakni Pitu, Ngawi kota dan Kasreman. Dengan masing-masing 5 truk tangki yakni di Dsn. Ngrowo Ds. Cantel Kec. Pitu, Dsn. Kerek Ds. Kerek Kec. Ngawi, Dsn. Tambakselo Ds. Banyurip Kec. Ngawi, Dsn. Grenjeng Ds. Gunungsari Kec. Kasreman.
“Ada 20 truk tangki yang akan didistribusikan kepada 3 Kecamatan dengan 4 dusun yang mengalami kekeringan, yakni masyarakat yang berada di Desa Cantel, Desa Kerek, Desa Banyuurip dan Desa Gunungsari. Masing-masing truk tangki berisi lima ribu liter,” lanjut Argo
Sejumlah 20 (dua puluh) truk tangki air bersih yang pertangkinya berisi 5000 (lima ribu) liter diberangkatkan dari halaman Polres Ngawi oleh Kapolres didampingi para pejabat utama, Kapolsek yang wilayahnya menerima bantuan air bersih bersama Bhabinkamtibmas, Babinsa dan Kepala Desa setempat.
Kegiatan ini juga dalam rangka memperingati 28 tahun pengabdian Akpol Angkatan 1995 PATRIATAMA, yang dilaksanakan serentak oleh Polres jajaran Polda Jatim dan diberangkatkan melalui zoom oleh Kapolda Jatim Irjen pol DR Toni Harmanto, M.H.
Sementara itu Kepala Desa Kerek Desa Ngawi Bayu Onggo Baskoro yang didampingi Kapolsek Ngawi Kota AKP Suyadi, S.H., mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh Polres Ngawi beserta jajarannya.
Menurutnya, penyaluran air bersih yang dilakukan langsung oleh Kapolres Ngawi di desanya itu sangat membantu masyarakat yang selama ini kekurangan air bersih.
‘’Warga kami telah mengalami kekeringan selama tiga bulan ini. Selama ini, warga mengambil air dari sumur yang berada di sawah yang jaraknya puluhan kilometer dan juga ada yang membeli yang harganya mahal. Tentunya itu sangat berat bagi warga kami yang sebagian besar bekerja sebagai petani,’’ ujar Bayu. (d*)