MATAMAJA GROUP//Jakarta – Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla menyampaikan pandangannya terkait polemik penolakan Timnas Israel berlaga di Piala Dunia U-20 yang akan digelar di Indonesia pada 20 Mei-11 Juni 2023. Salah satu alasan penolakannya adalah mengikuti konstitusi yang menolak penjajahan dan mendukung kemerdekaan Palestina.
Menurut JK, jika Indonesia ingin berperan aktif dalam menegakkan perdamaian dan memperjuangkan kepentingan Palestina, Piala Dunia U-20 dapat dijadikan momentum untuk mengenal kedua belah pihak, khususnya Israel.
JK mengatakan, melalui ajang Piala Dunia U-20 yang menyertakan Israel, dapat membangun upaya perdamaian yang dapat memperjuangkan kepentingan masyarakat Palestina melalui jalur dialog atau perdamaian.
“Jadi kalau Indonesia menerima kehadiran Israel dalam keikutsertaannya di Piala Dunia U-20, justru menunjukkan peran aktif Indonesia dalam memperjuangkan hak-hak bangsa Palestina, melalui jalur dialog untuk perdamaian kedua pihak,” kata mantan Ketum Golkar ini.
Pernyataan JK disampaikan di sela kunjungannya di Phnom Penh, Kamboja. JK menghadiri undangan buka puasa bersama warga muslim Kamboja yang juga dihadiri PM Kamboja Hunsen dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, Senin (27/3).
JK mengatakan, konflik antara Palestina dan Israel sudah berlangsung selama 70 tahun. Selama itu juga, terjadi tiga kali perang besar pada 1948, 1967, dan Perang Yom Kippur pada 1973.
“Yang terlibat langsung membela kepentingan Palestina sebenarnya adalah Mesir, Suriah, dan Yordania melawan Israel.
Ironisnya, setiap kali perang, wilayah Arab termasuk Palestina justru semakin banyak dikuasai Israel,” ujar mantan Wapres RI ini.
Dalam kondisi seperti saat ini, tentu tidak bisa lagi berharap banyak dari Mesir, Suriah, dan Yordania untuk berperang bagi kedaulatan Palestina. Maka satu-satunya jalan yang terbaik untuk memperjuangkan dan memulihkan hak-hak bangsa Palestina, melalui jalan dialog menuju perdamaian,” ujar JK.
JK berpendapat, bila Indonesia ingin membantu kepentingan rakyat Palestina, maka posisi yang harus diperkuat Indonesia adalah mengenal kedua belah pihak agar dapat mendorong mereka maju ke meja perundingan yang adil.
Menurut JK, pandangan ini pula saat ini yang diyakini beberapa negara Arab di Timur Tengah seperti Uni Emirat Arab dkk yang mulai berhubungan baik dengan Israel.
(@aher/kumparan.com)
Artikel ini tayang di jaringan media
Matamaja Group
https://matamaja.com/
https://ppnews.id/
https://otoritas.id/
https://buser.id/
https://buser.co.id/
https://buser.web.id/
https://buserjatim.com/
https://buserjabar.com/
https://intelejen.id/
https://gardapublik.com/
https://gardahukum.com/
https://libaz.id/
https://tnipolri.com/
https://libaz.id/
https://ainews.id/
https://lacakberita.com/
https://awasjatim.com/
https://beritamadiun.id/
https://suaramajalengka.com/
https://realistis.id/
https://gmbinews.com/
https://newscobra07.com/