Isu Adanya Potongan, BLT-DD, Penerima dan Kades Banget Beri Klarifikasi

BUSERJATIM.COM- NGAWI ~ Penerimaan Bantuan langsung Tunai/BLT-DD tahun 2021 yang disalurkan secara bersama-sama ke keluarga penerima manfaat/KPM Desa Banget, kecamatan Kwadungan, Kabupaten Ngawi berjalan dengan lancar,penyaluran dilaksanakan di balai Desa Waruk Kalong, Kecamatan Kwadungan, Ngawi.

Pada penyaluran BLT-DD untuk desa banget berjumlah 70 orang,masing-masing mendapatkan 300 ribu/per-PKM.

Adanya isu yang berkembang di masyarakat bahwa ada dugaan penarikan atau potongan yang dilakukan perangkat desa setempat, turun ke lapangan melakukan klarifikasi dan penelusuran terkait permasalahan tersebut.

Dan untuk mencari kejelasan serta titik terang polemik BLT – DD Banget, team menemui beberapa penerima BLT, diantaranya Pujiono warga dusun banget. Ketika diwawancarai pada saat pengambilan bantuan, iya langsung menjelaskan bahwa isu adanya dugaan pemotongan yang dilakukan oknum perangkat tidak benar.

” Saya menerima BLT dari DD sebesar 300rb, dan mengenai adanya isu potongan itu sama sekali tidak benar mas. Warga yang menerima BLT cuma patungan untuk membantu warga kurang mampu lain yang belum mendapatkan BLT, dan itupun atas kesepakatan semua penerima, ” jawabnya.

Selain Pujiono, Suroyo warga dusun ngadipait juga membenarkan kalau pengambilan dilakukan bersama-sama dengan 70 orang penerima lainnya di balai desa waruk kalong. Dan adanya isu pemotongan oleh perangkat itu juga tidak benar.

” Kemaren memang ada sedikit salah informasi terkait isu tarikan , tapi itu hanya isu, yang benar adalah itu semua bentuk sumbangsih bagi yang tidak mendapatkan,hitungannya saling berbagi dan sudah kesepakatan antar warga ” terangnya.

Di tempat terpisah,Hariyono Kades Banget saat ditemui diruang kerjanya, menjelaskan, bahwa isu terkait adanya tarikan BLT yang dilakukan perangkat desa sama sekali salah dan tidak benar.

” Informasi tersebut salah dan tidak benar mas, jadi awalnya itu adanya keinginan dari sang penerima sendiri yang ingin mengasihkan atau belas kasih ke tetangganya yang kurang mampu dan belum mendapat BLT. Akhirnya disepekati oleh penerima untuk menyisihkan uang BLT dan diberikan ke tetangganya yang membutuhkan, dan itupun tidak melibatkan perangkat desa,”terangnya.

Meski begitu, Kades yang sudah menjabat selama 3 periode tersebut juga terus memantau warganya yang menerima bantuan dampak covid-19 tersebut, supaya tidak sampai salah dalam penggunaannya.

Jurnalis : Alex

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *