MATAMAJA GROUP//Jakarta – Peluang masuknya investasi dan pengembangan inovasi teknologi industri semakin berkembang dengan terpilihnya Indonesia sebagai negara mitra atau official partner country dalam pameran teknologi Hannover Messe 2023 di Jerman. Tema Making Indonesia 4.0 akan diusung dalam gelaran itu, dengan fokus pada inisiatif keberlanjutan lingkungan dan transformasi ekonomi.
Direktur Jenderal Ketahanan Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian Eko S.A. Chayanto menjelaskan bahwa Indonesia menjadi satu-satunya negara ASEAN, yang menjadi official partner country dalam Hannover Messe 2023. Indonesia telah tiga kali terpilih sebagai negara mitra dalam pameran bergengsi itu.
“Pertama kali kita ditunjuk sebagai partner country pada 1995 kemudian kita hadir lagi pada 2020, namun karena terjadi pandemi COVID-19 sehingga dibatalkan dan pada 2021 kita hadir kembali sebagai partner country digital, pada 2023 kita hadir kembali sebagai partner country adalah sebagai status yang diberikan kepada satu negara yang akan menampilkan vaviliun nasionalnya dan akan menjadi fokus utama dari eksibitor,” kata Eko di Jakarta, Selasa (4/4/2023).
Eko menambahkan, unsur energi hijau, keberlanjutan industri, serta netralitas karbon akan dihadirkan dalam pameran itu. Menurut Eko, hal tersebut merupakan aspek penting karena transisi menuju energi hijau merupakan agenda global yang terus menjadi sorotan.
“Saat ini dunia sedang bertransisi dalam penggunaan energi, karena supply chain yang sempat terganggu saat pandemi COVID-19. Kami tunjukkan kepada dunia ekosistem yang selama ini kami bangun, dengan ekosistem itu kami tampilkan apa yang menjadi concern,” ujar Eko.
Eko menjelaskan, Indonesia akan mendatangkan 157 exhibitor yang terdiri dari pelaku usaha, pelaku industri, dan asosiasi. Mereka akan berada di Paviliun Indonesia yang mengusung konsep Kapal Phinisi, sesuai dengan tagline Infinite Journey, juga menjadi simbol Indonesia yang sejak lama telah menjadi bagian dari perdagangan dunia. Selain sektor industri, dalam Paviliun Indonesia pun akan ditampilkan Kawasan Ekonomi Khusus yang bertema industri serta konsep pengembangan Ibu Kota Negara (IKN).
Dalam Hannover Messe 2023 Indonesia memiliki empat target utama dalam keikutsertaan di ajang tersebut tahun ini. Pertama, untuk mempresentasikan peta jalan Making Indonesia 4.0. Kedua, mempromosikan kerja sama industri. Ketiga, mempromosikan investasi asing dan ekspor. Sedangkan yang keempat, untuk meningkatkan hubungan bilateral dengan Jerman sebagai tuan rumah.
“Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengharapkan Hannover Messe 2023 menjadi momentum penting untuk menunjukkan kemampuan Indonesia dalam bekerja sama, berkolaborasi dan maju sebagai komunitas global,” ujarnya.
Eko menjelaskan, Making Indonesia 4.0 diperkenalkan sebagai peta jalan akselerasi implementasi teknologi industri 4.0 di Tanah Air. Peta jalan ini mencakup keberlanjutan inklusif, bisnis startup dan pengembangan teknologi, serta untuk mendukung ekonomi sirkular. Selain itu, juga akan disampaikan isu-isu yang terkait dalam mendukung program Making Indonesia 4.0.
“Peta jalan Making Indonesia 4.0 berorientasi pada lima elemen utama, yaitu artificial intelligence, internet of things, enterprise wearables, advanced robotics, dan 3D printing. “Elemen utama itu dimaksudkan untuk mendukung perluasan ekonomi digital dan insentif bagi industri,” ungkapnya.
Eko mengungkapkan, Indonesia akan mengangkat progress pengembangan Kawasan Industri dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), konsep pembangunan Ibu Kota Negara (IKN), kebijakan investasi, keberlanjutan inklusif, dan transisi energi, bisnis startup dan pengembangan teknologi, serta mendukung ekonomi sirkular.
Eko menyebutkan, Hannover Messe sejalan dengan prioritas mengedepankan diplomasi ekonomi untuk mendorong benefit kerja sama dengan negara-negara mitra. Melalui ajang ini, Indonesia bisa menjadi mitra dagang penting untuk Eropa sekaligus meningkatkan hubungan bilateral Indonesia dan Jerman, terutama dalam hal perdagangan dan investasi,” ujarnya
“Ada beberapa negara besar seperti AS, China, Rusia, Jepang dan negara besar lainnya, kini Indonesia hadir sebagai partner country-nya,” sebutnya.
(@aher/infopublik.id)
Artikel ini tayang di jaringan media
Matamaja Group
https://matamaja.com/
https://ppnews.id/
https://otoritas.id/
https://buser.id/
https://buser.co.id/
https://buser.web.id/
https://buserjatim.com/
https://buserjabar.com/
https://intelejen.id/
https://gardapublik.com/
https://gardahukum.com/
https://libaz.id/
https://tnipolri.com/
https://libaz.id/
https://ainews.id/
https://lacakberita.com/
https://awasjatim.com/
https://beritamadiun.id/
https://suaramajalengka.com/
https://realistis.id/
https://gmbinews.com/
https://newscobra07.com/