MATAMAJA GROUP// Jakarta – Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memberikan penjelasan terkait polemik pelaksanaan Piala Dunia U-20 di Indonesia. Hasto menegaskan, PDIP tidak pernah menolak dan bahkan mendukung pelaksanaan Piala Dunia U-20.
Hasto menuturkan, saat ada perubahan dalam pemerintahan Israel setelah kembali dipimpin Benyamin Netanyahu.
Pemerintahan Netanyahu terlalu banyak melakukan kekerasan di Palestina.
PDIP melihat ada standar ganda yang terapkan FIFA terhadap negara peserta Piala Dunia U-20 dan Piala Dunia Qatar 2022.
“PDI Perjuangan mempertanyakan standar ganda yang diberlakukan oleh FIFA menyangkut kepesertaan Israel dalam Piala Dunia U-20,” kata Hasto menjawab wartawan usai kuliah umum di Unika St.Thomas Medan, Sumatera Utara, Selasa (28/3).
“Maka dalam menghadapi tindakan antikemanusiaan yang dilakukan Rusia secara sepihak menyerang Ukraina, maka FIFA juga harus memperlakukan hal yang sama ketika Israel juga melakukan aksi bombardir terhadap Palestina. Karena bagi kita kemerdekaan adalah hak segala bangsa. Hukum internasional telah mengatur itu. Ini adalah hal prinsip,” lanjut Hasto.
Hasto menegaskan, sejak awal PDIP mendukung pelaksanaan Piala Dunia U-20. Hal itu dibuktikan melalui komisi-komisi di DPR RI dengan acara memberikan dukungan dalam kebijakan anggaran pemerintah.
“Ketika menghadapi perang Rusia-Ukraina, FIFA melarang Rusia dalam playoff Piala Dunia di Qatar. Dan kemudian saat ini terjadi kondisi atau hal yang sama (terkait Israel dan Palestina),” kata Hasto.
Menurut Hasto, Israel di bawah kepemimpinan Benyamin Netanyahu, terjadi kekerasan secara masif di Tepi Barat. Bahkan rumah sakit pun dibom.
“Sehingga kita memahami, kami melakukan kajian-kajian termasuk ada data survei yang menyatakan sentimen negatif. Kemudian ada kelompok tertentu yang mau menunggangi piala dunia yang sebenarnya jauh dari politik, untuk tujuan politik. Kita masih ingat bagaimana terjadi berbagai tindak kekerasan yang dilakukan ekstrem kanan,” urai Hasto.
Hasto mempertanyakan mengapa FIFA tidak bereaksi terhadap aksi Israel. Malah FIFA berikan keras terhadap Rusia.
“Dan ini tidak terjadi di Israel. Ini kan membangun sentimen terhadap bangsa Palestina. Untuk itu secara fair seharusnya FIFA harusnya memperhatikan hal ini, memerhatikan aspek bahwa Israel yang telah melakukan pelanggaran kemanusiaan tidak boleh diikutsertakan dalam U-20,” kata Hasto.
Hasto menuturkan, PDIP meyakini Presiden Jokowi bisa menyelesaikan polemik ini. Jokowi bisa mengambil win-win solution.
“Dan kami percaya pak Jokowi mampu menyelesaikan persoalan ini dengan kemampuan pak Jokowi, dengan lobi ketua umum PSSI, akan ada solusi terbaik,” kata Hasto.
Sebagai contoh, Hasto mengatakan ada yang usul agar Piala Dunia U-20 tetap berjalan sesuai jadwal.
Namun pertandingan tim Israel dilakukan di negara tetangga RI.
“Kita tak masalah dengan solusi demikian, misalnya,” kata dia.
Lebih jauh, Hasto mengatakan PDIP berharap kejadian ini menjadi momentum bagi semua untuk memahami dan mewujudkan, praktik kemanusiaan yang adil.
“Bahwa olahraga yang seharusnya dilakukan oleh FIFA juga mengedepankan praktik-praktik kemanusiaan yang hakiki, yang mana negara mana pun tidak boleh melanggar prinsip-prinsip hukum internasional itu,” ujar Hasto.
“Maka kita harus berpikir jernih, jangan mudah terprovokasi, berpikir kritis dengan cara-cara yang benar. Kalau FIFA mencoret Israel, kita siap menjadi tuan rumah yang baik,” tutup dia.
(@aher/kumparan.com)
Artikel ini tayang di jaringan media
Matamaja Group
https://matamaja.com/
https://ppnews.id/
https://otoritas.id/
https://buser.id/
https://buser.co.id/
https://buser.web.id/
https://buserjatim.com/
https://buserjabar.com/
https://intelejen.id/
https://gardapublik.com/
https://gardahukum.com/
https://libaz.id/
https://tnipolri.com/
https://libaz.id/
https://ainews.id/
https://lacakberita.com/
https://awasjatim.com/
https://beritamadiun.id/
https://suaramajalengka.com/
https://realistis.id/
https://gmbinews.com/
https://newscobra07.com/