Gubenur Jatim Berikan Bantuan ke Seniman Wilayah Mataraman

MADIUN – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberi bantuan kepada para seniman dan budayawan di daerah Mataraman Jawa Timur. Pemberian bantuan ini seiring dengan dampak pandemi Covid 19 yang melanda di dunia termasuk para seniman di mstaraman tersebut.

Bertempat di Padepokan Seni Kirun (Padski) Desa Bagi, Kecamatan/Kabupaten Madiun Gubernur disambut oleh Bupati Madiun H. Ahmad Dawami dan tuan rumah H.M Syakirun. Khofifah menuturkan jika dirinya sempat merasa kaget ketika dihubungi oleh Abah Kirun sapaan akrab H.M. Syakirun.

” Beberapa hari lalu Abah Kirun WA saya agar bisa bersapa dengan orang-orang seniman budayawan yang terdampak Covid 19 di daerah Mataraman. Dan Alhamdulillah bisa bersapa hari ini,” ujar Khofifah Minggu (1/8/2021)

Gubernur Jawa Timur tersebut juga mengakui, selama lebih dari dua tahun ini, para seniman khususnya seni tradisi kehilangan pekerjaan, lantaran sepi tanggapan. Meski demikian, Khofifah memberikan tetap memberikan semangat kepada para seniman dengan melakukan kegiatan secara virtual.

Dirinya menjelaskan jika wabah yang sedang dihadapi adalah sebuah ujian dan Allah SWT. Untuk itu, para seniman diharapkan bersabar dan tetap mematuhi protokol kesehatan sehingga segera mampu keluar dari wabah yang membelenggu kita semua.

Abah Kirun sapaan akrab H.M Syakirun bahkan secara terang menyebutkan jika saat ini kondisi para pekerja seni sangat memprihatikan. Ia menerangkan jika jumlah bantuan dari Pemerintah Provinsi tersebut adalah sekitar 500 paket sembako yang akan dibagikan kepada seniman di wilayah Mataraman yakni Ngawi, Magetan, Pacitan, Ponorogo, Kabupaten Madiun dan Kota Madiun.

” Para senima gak trimo berdampak, malah semaput sampek koma ” ujar Abah Kirun

Sementara itu, Joko Widodo yang akrab dipanggil “Klenteng” yang merupakan seniman ketoprak asal Ngawi ini berharap, apresiasi semacam ini tidak terputus, dan tetap menjadi agenda rutin Pemprov Jatim. Harapan itu juga merupakan pesan seniman lainnya.

” Yo saya sendiri terima kasih mas, kalau menggelar kesenian dilarang tapi bagaimana kita makan dan menghidupi anak istri ,” katanya.

Joko juga mengaku, bahwa selama setahun lebih ini para seniman dalam kondisi tiarap, khususnya adalah seniman tradisi. Ia mencontohkan, Wayangan, Campursari, mauoun Ketoprak dan Ludrukan. Ia berharap agar para seniman diberikan solusi sehingga mampu bekerja kembali, meskipun dengan penerapan protokol kesehatan.

Jurnalis :Alex

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *