Gotong Royong di Bawah Jembatan Plengkung, TNI-Polri dan Warga Cegah Banjir di Trenggalek

Trenggalek, Buserjatim.com – Sinergitas TNI–Polri bersama unsur pemerintah daerah kembali menunjukkan aksi nyata di lapangan. Koramil 0806-02/Pogalan bersinergi dengan Polsek Pogalan, BPBD Kabupaten Trenggalek, Perum Jasa Tirta wilayah Trenggalek, Zero Waste Community, Relawan MDMC, perangkat desa, serta masyarakat Desa Bendorejo menggelar kerja bakti pembersihan carang bambu ori dan sampah di bawah Jembatan Plengkung Bendorejo, Kecamatan Pogalan, Jumat (19/12/2025).

Kegiatan gotong royong ini menjadi bentuk kolaborasi lintas sektor dalam menjaga kebersihan lingkungan sekaligus meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi. Jembatan Plengkung Bendorejo yang merupakan akses vital warga dinilai rawan tersumbat material bambu dan sampah, terutama saat debit air sungai meningkat pada musim hujan.

Bacaan Lainnya

Di bawah terik matahari yang menyengat, kekompakan antara TNI–Polri dan masyarakat tampak begitu kental. Tanpa sekat, seluruh unsur bahu-membahu membersihkan tumpukan sampah dan carang bambu ori yang mengendap di bawah jembatan, menciptakan suasana kerja penuh semangat kebersamaan dan kepedulian lingkungan.

Para peserta kerja bakti terlihat berjibaku mengangkat dan menarik carang bambu ori yang menyangkut di pondasi bangunan jembatan. Material tersebut berpotensi menghambat aliran sungai dan memicu luapan air ke permukiman warga apabila tidak segera ditangani.

Babinsa Bendorejo, Koptu Hartanto, mengatakan bahwa kegiatan kerja bakti ini merupakan langkah antisipatif untuk meminimalisasi risiko banjir. Menurutnya, kelancaran aliran sungai menjadi faktor penting dalam menjaga keamanan infrastruktur dan keselamatan warga sekitar.

“Pembersihan ini bertujuan agar aliran air sungai tetap lancar. Jika sewaktu-waktu terjadi hujan deras dan debit air meningkat, tidak ada sumbatan yang dapat membahayakan jembatan maupun lingkungan sekitar,” ujar Koptu Hartanto di sela kegiatan.

Ia menambahkan, keterlibatan berbagai unsur mulai dari TNI–Polri, BPBD, komunitas lingkungan, relawan, hingga masyarakat merupakan kekuatan utama dalam upaya mitigasi bencana. Sinergitas seperti ini diharapkan terus terjaga dan menjadi contoh positif bagi wilayah lainnya.

Lebih lanjut, Koptu Hartanto mengimbau kepada masyarakat Trenggalek, khususnya warga yang bermukim di sepanjang aliran Sungai Ngasinan dari hulu hingga hilir, agar lebih peduli terhadap kebersihan sungai. Ia menekankan pentingnya menjaga sungai dari sampah dan material bambu.

“Apabila memotong bambu ori, kami harapkan sisa dan ujung potongannya tidak dibuang ke sungai. Hal ini sangat berbahaya karena bisa menyangkut di jembatan dan memperparah risiko banjir,” tegasnya.

Melalui kegiatan ini, diharapkan kesadaran kolektif masyarakat semakin meningkat dalam menjaga kebersihan sungai sebagai aset bersama. Sinergitas TNI–Polri, pemerintah daerah, relawan, dan warga menjadi bukti bahwa semangat gotong royong masih menjadi kekuatan utama dalam menjaga lingkungan dan keselamatan masyarakat Trenggalek.

Pos terkait