BALI – Ratusan personel Polda Bali yang tergabung dalam Ops Puri Agung III-2023 melaksanakan apel kesiapan pengamanan dalam rangka mendukung pengamanan KTT Asean ke-42 di Labuan Bajo, NTT.
Apel yang digelar di halaman Mapolda Bali, Selasa (9/5) ini fokus terhadap pengamanan tamu VVIP Sultan Brunei Darussalam, pesawat beserta crew selama berada di Bali.
Karo Ops Polda Bali, Nuryanto, S.I.K., M.Si. mengatakan, pelaksanaan KTT Asean ke-42 di Labuan Bajo, NTT akan dilaksanakan selama tiga hari dari tanggal 9-11 Mei 2023. Untuk mengamankan pelaksanaan kegiatan tersebut, Mabes Polri bersama dengan stakeholder terkait melaksanakan operasi terpusat dengan sandi Operasi Komodo 2023.
Meskipun pelaksanaan KTT dilaksanakan di Labuan Bajo, namun pengamanan tidak hanya dilakukan di Labuan Bajo saja, tetapi juga di daerah-daerah sekitarnya termasuk Bali. Hal itu dilakukan karena beberapa kepala negara dan delegasi negara Asean akan mendarat atau transit di Bandara I Gusti Ngurah Bali sebelum melaksanakan perjalanannya ke Labuan Bajo.
Selain itu, juga terdapat kepala negara yang akan menginap di Bali selama pelaksanaan KTT Asean tahun 2023 berlangsung, yaitu Kepala Negara sekaligus Perdana Menteri Brunei Darussalam Sultan Hasanah Bolkiah
“Selain mengamankan kepala negara dan delegasi, Polda Bali juga turut serta mengamankan pesawat dan crew penerbangan para kepala negara Asean yang akan parkir di Bandara I Gusti Ngurah Rai. Hal tersebut, dikarenakan Bandara Komodo di Labuan Bajo memiliki keterbatasan kapasitas parkir pesawat dan tidak mampu menampung seluruh pesawat para kepala negara yang akan menghadiri KTT Asean,” kata Karo Ops.
Perwira melati tiga di pundak ini menjelaskan, dalam mendukung pengamanan kegiatan KTT Asean ke-42 di Labuan Bajo, Polda Bali juga turut melaksanakan operasi pengamanan imbangan dengan sandi Operasi Puri Agung III-2023. Operasi juga akan dilaksanakan selama tiga hari mulai dari tanggal 9-11 Mei 2023 dengan melibatkan personel sebanyak 448 orang, terbagi dalam 6 Satgas.
Selanjutnya akan melaksanakan pengamanan pada beberapa lokasi seperti bandara I Gusti Ngurah Rai, rute perjalanan dari bandara I Gusti Ngurah Rai menuju hotel maupun sebaliknya, Hotel Grand Hyatt Nusa Dua sebagai lokasi menginap Sultan Brunei Darussalam maupun lokasi menginap para crew pesawat kenegaraan diseputaran kawasan Nusa Dua.
Sama seperti konsep pengamanan yang telah dilaksanakan sebelumnya, operasi pengamanan kali ini tetap mengusung konsep zonasi dan pola ring pengamanan yang akan berkolaborasi baik dengan unsur TNI maupun stakeholder terkait lainnya.
“Meskipun sudah sering dan berpengalaman dalam melaksanakan operasi pengamanan seperti ini, saya harap semua personel yang terlibat agar jangan under estimate terhadap situasi di lapangan. Jajaran intelijen agar tetap melaksanakan monitoring dan deteksi terhadap potensi gangguan yang ada segera laporkan dan jangan sampai timbul gangguan sekecil apapun. Seluruh personel agar mengenali wilayah pengamanan, tetap waspada dan tingkatkan sense of crisis,” tegas Karo Ops.
Terpisah Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol. Satake Bayu, S.I.K., M.Si. menyampaikan bahwa apel gelar pasukan ini sebagai sarana untuk mengecek kekuatan personel maupun sarana prasarana yang akan digunakan selama pelaksanaan operasi di lapangan.
“Apel gelar kali ini juga menjadi media untuk konsolidasi personel yang akan melaksanakan tugas pengamanan nantinya, serta menyamakan persepsi dan cara bertindak di lapangan,” terang Kabid Humas. Tetap Selalu Menjaga Prokes 6 M. (Hary/Hery-Humas)