Catat, Lima Kebiasaan Tak Sehat Ini Bisa Sebabkan Demensia

MATAMAJA GROUP//Kesehatan – Demensia sejatinya bukan penyakit sungguhan. Kondisi ini adalah sekumpulan gejala yang memengaruhi kemampuan fungsi kognitif otak dalam mengingat, berpikir, bertingkah laku, dan berbicara.

 

Bacaan Lainnya

Penyakit Alzheimer penyebab paling umum dari demensia progresif pada lansia. Tetapi ada sejumlah penyebab demensia lainnya, salah satunya kebiasaan tidak sehat.

 

Seperti dilansir dari laman Times Now News, Rabu (3/4/2023), berikut kebiasaan tidak sehat yang bisa menyebabkan demensia.

 

1. Ngupil

Sebuah studi yang dilakukan oleh Universitas Griffith, ngupil dapat meningkatkan risiko demensia dan Alzheimer.

 

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Scientific Reports menyebut chlamydia pneumoniae menggunakan saraf yang memanjang antara rongga hidung dan otak sebagai jalur invasi untuk menyerang sistem saraf pusat.

 

Sel-sel di otak kemudian merespons dengan menyimpan protein beta amiloid yang merupakan ciri khas penyakit Alzheimer. Menurut para ilmuwan, ngupil terus-menerus bisa merusak lapisan hidung sehingga dapat meningkatkan bakteri yang dapat naik ke otak.

 

2. Dengar Musik Pakai Headphone

Jika Anda mendengarkan musik dengan volume penuh menggunakan earphone atau headphone selama lebih dari 30 menit sehari, kemungkinan besar Anda menderita demensia atau penurunan fungsi otak lainnya.

 

Menurut dokter, itu terjadi karena otak harus bekerja keras untuk memahami apa yang dikatakan di sekitar Anda yang tidak dapat disimpan dalam ingatan. Disarankan oleh ahli kesehatan untuk mengecilkan volume, tidak boleh lebih dari 60 persen.

 

3. Sendirian Dalam Waktu Lama

Jika Anda tidak terlalu terlibat dalam kontak sosial dan tidak memiliki hubungan nyata dengan dunia luar, Anda pasti akan kesepian.

 

Menurut para ahli kesehatan, orang yang bahkan memiliki beberapa teman dekat lebih bahagia dan lebih produktif dan cenderung menderita demensia dan Alzheimer.

 

Namun, kesepian dapat memperburuk penurunan otak. Studi John Hopkins mengatakan isolasi sosial adalah faktor risiko substansial untuk demensia, terutama pada lansia dan telah mengidentifikasi teknologi sebagai cara yang efektif untuk campur tangan.

 

4. Konsumsi Makanan Tidak Sehat

Menurut dokter, berbagai bagian otak terkait dengan pembelajaran, ingatan, dan kesehatan mental pada orang yang makan banyak junk food seperti burger, pizza, kentang goreng, keripik, hingga soda.

 

Diet tinggi makanan olahan, lemak tidak sehat, dan tambahan gula menyebabkan peradangan, stres oksidatif, dan faktor-faktor lain yang meningkatkan risiko terkena penyakit.

 

5. Kurang Tidur

Sebuah studi dari Harvard Medical School menyebut lansia yang tidur kurang dari lima jam per malam dua kali lebih mungkin untuk terkena demensia dibandingkan dengan mereka yang tidur enam hingga delapan jam per malam.

 

Menurut dokter, salah satu alasannya berkaitan dengan pengendapan protein Alzheimer, beta-amyloid yang mengelompokkan dan menggumpal bersama untuk membentuk plak Alzheimer.

 

Ket. Foto:

Demensia atau penurunan daya ingat dan cara berpikir merupakan masalah kesehatan yang lebih umum mengenai lansia. (Foto:PMJ News/Ilustrasi/Hadi).

 

(@aher/PMJNews.com)

 

Artikel ini tayang di jaringan media Matamaja Group

 

https://matamaja.com/

https://ppnews.id/

https://otoritas.id/

https://buser.id/

https://buser.co.id/

https://buser.web.id/

https://buserjatim.com/

https://buserjabar.com/

https://intelejen.id/

https://gardapublik.com/

https://gardahukum.com/

https://libaz.id/

https://tnipolri.com/

https://libaz.id/

https://ainews.id/

https://lacakberita.com/

https://awasjatim.com/

https://beritamadiun.id/

https://suaramajalengka.com/

https://realistis.id/

https://gmbinews.com/

https://newscobra07.com/

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *