BKPM: investasi tidak hanya soal kuantitas tetapi juga kualitas

MATAMAJA GROUP//Jakarta – Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan bahwa mengejar target investasi tidak hanya soal kuantitas tetapi juga kualitas.

 

Bacaan Lainnya

“Presiden (Joko Widodo) memberikan tugas agar kita tidak hanya mengejar investasi secara kuantitas tetapi juga secara kualitas,” ucap Deputi Bidang Hilirisasi Strategis Kementerian Investasi/BKPM Heldy Satrya Putera saat menjadi pembicara kunci dalam acara “Genjot Investasi di Tahun Politik” di Jakarta, Rabu.

 

Ia menyebut bahwa investasi yang berkualitas itu, di antaranya pemerataan investasi ke luar Pulau Jawa.

 

“Jadi, kalau kami misalnya melihat yang pertama PMA (penanaman modal asing), PMDN (penanaman modal dalam negeri) juga kami banyak belajar pada tahun 2020 atau pada saat COVID-19 di mana kami ternyata bisa mendorong investasi dari dalam negeri itu lebih besar lagi sehingga menjaga pertumbuhan tetap positif, walaupun jauh lebih kecil dari sebelum COVID-19,” ujar Heldy.

 

“Penyebaran investasi ke luar Pulau Jawa, jadi kalau PMA, PDMN sudah mulai berimbang tetapi tetap PMA lebih besar. Nah kalau (Pulau) Jawa luar (Pulau) Jawa sekarang kami sudah bisa mendorong mulai di triwulan-III 2020 lebih banyak ke luar Pulau Jawa,” kata dia menambahkan.

 

Hal tersebut merupakan hasil dari pembangunan infrastruktur di luar Pulau Jawa yang masif pada periode pertama pemerintahan Presiden Joko Widodo.

 

Dari data yang ditampilkan saat acara itu, BKPM mencatat realisasi investasi pada 2019 di luar Pulau Jawa senilai Rp375 triliun (46,3 persen) dan Pulau Jawa senilai Rp434,6 triliun (53,7 persen), pada 2020 di luar Pulau Jawa senilai Rp417,5 triliun (50,5 persen) dan Pulau Jawa senilai Rp408,8 triliun (49,5 persen), pada 2021 di luar Pulau Jawa senilai Rp468,2 triliun (52 persen) dan Pulau Jawa senilai Rp432,8 triliun (48 persen), dan pada 2022 di luar Pulau Jawa senilai Rp636,3 triliun (52,7 persen) dan Pulau Jawa senilai Rp570,9 triliun (47,3 persen).

 

“Ada beberapa hal yang kami lihat. Pertama infrastruktur di luar Jawa yang sudah lebih baik dari sebelumnya. Kedua, yang kami kembangkan adalah sumber daya alam-sumber daya alam yang memang lokasi sumber daya alamnya juga ada di luar Pulau Jawa. Jadi, potensi ada di sana kemudian infrastruktur juga lebih baik sehingga investor dia confidence untuk masuk di luar Pulau Jawa,” ungkap Heldy.

 

Ket. Foto:

Deputi Bidang Hilirisasi Strategis Kementerian Investasi/BKPM Heldy Satrya Putera menjadi pembicara kunci dalam acara “Genjot Investasi di Tahun Politik” di Jakarta, Rabu (7/6/2023). ANTARA/Benardy Ferdiansyah.

 

Sumber: antaranews.com

 

Artikel ini tayang di jaringan media Matamaja Group

 

https://matamaja.com/

https://ppnews.id/

https://otoritas.id/

https://buser.id/

https://buser.co.id/

https://buser.web.id/

https://buserjatim.com/

https://buserjabar.com/

https://intelejen.id/

https://gardapublik.com/

https://gardahukum.com/

https://libaz.id/

https://tnipolri.com/

https://libaz.id/

https://ainews.id/

https://lacakberita.com/

https://awasjatim.com/

https://beritamadiun.id/

https://suaramajalengka.com/

https://realistis.id/

https://gmbinews.com/

https://newscobra07.com/

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *