BBGP Jabar Apresiasi 161 Guru dan Tenaga Kependidikan Penggerak Transformasi Pendidikan

Sebanyak 161 insan pendidikan meraih apresiasi dalam “Semarak Karya Hari Guru Nasional 2023: Transformasi Pendidikan melalui Merdeka Belajar Wujudkan Insan Berkarakter dan Berwawasan Global”. Melalui kegiatan ini, Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jawa Barat memberi penghargaan kepada 121 guru dan tenaga kependidikan mulai jenjang PAUD, SD, SMP, dan SMA/SMK serta 40 instansi pemerintah daerah (Pemda) dari 27 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat yang telah berkontribusi dan mendukung program Merdeka Belajar.

Terdapat 121 penghargaan yang diberikan untuk enam ajang kompetisi yaitu Filtrasi (Festival Literasi Bagi Guru Penggerak); Berbudaya (Berbagi Bukti Aksi Nyata dan Karya Implementasi Kurikulum Merdeka); Atraksi (Ajang Tampil Kreatif Sekolah Penggerak untuk Transformasi); Fisibel (Festival Inovasi Pembelajaran Berpihak pada Peserta Didik); Berkarya (Berbagi Kreativitas melalui Karya Teknologi Pembelajaran); dan Viralkan (Video Praktik Baik Kolaborasi Pendidikan).

Sedangkan 40 penghargaan diberikan dengan kategori kabupaten/kota dengan sekolah yang mengikuti Program Sekolah Penggerak terbanyak; kabupaten/kota dengan komitmen tertinggi kehadiran guru dan tenaga kependidikan pada berbagai kegiatan di BBGP Jawa Barat; kabupaten/kota dengan jumlah lulusan Guru Penggerak terbanyak; kabupaten/kota dengan jumlah guru bersertifikasi terbanyak; kabupaten/kota teresponsif dalam penyelenggaraan Pendidikan Profesi Guru (PPG); kabupaten/kota dengan presentase tertinggi dalam pemberdayaan Guru Penggerak menjadi Kepala Sekolah Penggerak; kabupaten/kota tertinggi dalam adoption rate di Platform Merdeka Mengajar (PMM); serta kabupaten/kota tertinggi dalam pemanfaatan google workspace for education dalam pembelajaran.

Pada kesempatan ini, Kepala BBGP Provinsi Jawa Barat, Mohamad Hartono, menyampaikan bahwa kegiatan Semarak Karya HGN 2023 merupakan ajang saling berbagi praktik baik aksi nyata dan berbagai macam kreativitas pembelajaran melalui berbagai rangkaian lomba. Ia juga berharap agar kegiatan ini dapat bermanfaat bagi para guru dan tenaga kependidikan dalam mengembangkan profesionalisme yang berkelanjutan di bidang karya inovatif guna mendukung Implementasi Kurikulum Merdeka.

Lebih lanjut, Hartono meyakini, jika guru-guru semakin memahami hebatnya Merdeka Belajar maka semakin banyak guru yang mengikuti Program Guru Penggerak. Dengan begitu, akan semakin banyak satuan pendidikan yang memahami konsep Sekolah Penggerak dan semakin banyak pula satuan pendidikan yang bertransformasi dan mengimplementasikan Kurikulum Merdeka sehingga akan mempercepat ekosistem pendidikan yang lebih maju dan bermutu.

“Pada akhirnya, Profil Pelajar Pancasila akan tercipta di setiap satuan pendidikan sehingga visi Indonesia maju pasti akan terwujud,” ujar Hartono dalam keterangannya dikutip di Jakarta, Jumat (24/11/202).

Sebelumnya, Direktur Jenderal Pendidikan Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbbudristek), Nunuk Suryani, mengungkapkan rasa bangganya kepada para guru dan tenaga kependidikan yang telah menunjukkan karya-karyanya. Dengan rasa optimis, Nunuk mengucapkan selamat kepada seluruh insan pendidikan atas raihan prestasinya.

“Selamat kepada semua guru dan tenaga kependidikan yang telah muncul sebagai teladan-teladan yang berharga bagi transformasi pendidikan Indonesia di masa depan,” ujar Nunuk.

Tidak hanya mengapresiasi guru-guru dan tenaga kependidikan, Nunuk juga memberikan motivasi bagi peserta yang belum mendapatkan penghargaan dalam apresiasi Semarak Karya HGN 2023. Ia berpesan bahwa setiap perjuangan yang dilakukan para guru dan tenaga kependidikan tidak akan pernah sia-sia.

“Percayalah bahwa setiap perjuangan para guru dan tenaga kependidikan akan mendapatkan hasil yang mulia dengan cara yang berbeda-beda dan tak terduga pada gilirannya. Semua yang kita lakukan ini adalah untuk memberikan pendidikan yang terbaik untuk anak-anak Indonesia,” pesan Nunuk.

Salah satu juri, Tatang Sunendar, mengatakan, penilaian yang dilakukan dilihat dari dua sisi, yaitu konten dan presentasi. Pada lomba Atraksi , konten yang disajikan harus memiliki beberapa aspek yaitu ide kreativitas, inovasi, dan relevansi antara topik dengan Program Sekolah Penggerak. Sedangkan saat presentasi, penilaian dilakukan dengan melihat ketepatan konten dan tema, sikap presenter, serta keruntutan materi.

“Semoga dengan ide-ide yang dikembangkan bisa didiseminasikan dan menginspirasi guru-guru lainnya di seluruh pelosok nusantara khususnya di Provinsi Jawa Barat,” harap Tatang.

Testimoni Para Penerima Apresiasi

Diana Sari, guru SMAS Islam PB Soedirman 2 Bekasi sekaligus pemenang juara 1 Pameran Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) pada lomba Atraksi mengungkapkan kebahagiaannya menerima penghargaan. Ia menyambut baik ajang kegiatan ini sebagai tempat berbagi praktik baik tentang ide kreatif para peserta didiknya dalam memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitar satuan pendidikan, seperti membuat sabun cuci tangan dari bahan tanaman eceng gondok.

“Ajang ini sangat menginspirasi sekali karena banyak ide-ide kreatif yang ditampilkan di sini, dan kami bisa saling berbagi praktik baik atas capaian-capaian kami untuk lebih banyak diterapkan di sekolah lainnya,” ujar Diana.

Selanjutnya, Priyanti Lintang Gemilang, guru seni budaya SMP Negeri 12 Kota Cirebon, peraih juara 3 dalam Apresiasi Karya Ilmiah Inovasi Pembelajaran Non-Digital pada lomba Fisibel, turut berbagi praktik baik. Ia menjelaskan tentang inovasinya dalam pembelajaran notasi balok menggunakan Mobil Alphard (media belajar ritmik lebih lancar dan lebih paham dengan menggunakan flash card/kartu) guna meningkatkan motivasi siswa dalam belajar seni musik. Terinspirasi saat dalam perjalanan melihat mobil Alphard, kemudian Lintang mengadopsi nama Mobil Alphard sebagai daya tarik dalam pembelajaran seni musik.

Diceritakan Lintang, ia mengajarkan mengenal not balok dengan membuat media yang disukai siswa di satuan pendidikannya. Berlatar belakang dari kemampuan siswa di satuan pendidikannya yang didominasi jenis visual dan kinestetik, Lintang termotivasi membuat media pembelajaran tentang not balok secara mudah dengan Mobil Aplhard sejak tahun 2022. Hasilnya, siswa di satuan pendidikannya menjadi lebih semangat mengikuti pembelajaran seni musik.

“Alhamdulillah dari situ siswa jadi lebih termotivasi untuk belajar not balok. Memang belum 100 persen berhasil, namun yang saya inginkan adalah anak-anak mau belajar mencoba dan merasa nyaman dalam pembelajaran. Alhamdulillah siswa sudah bisa memahami not balok termasuk jumlah ketukannya, dan itu suatu capaian buat saya,” tutur Lintang.

Lintang juga mengajak para guru untuk tetap semangat dalam berkarya. Ia mengatakan, predikat juara dalam suatu kompetisi hanyalah sebuah bonus. Menurutnya, guru yang berprestasi bukanlah yang juara, namun guru yang bisa mengambil hati siswa agar mau dan senang belajar.

“Mari kita sama-sama untuk memotivasi anak didik kita, dan mari kita membuat perubahan di Kurikulum Merdeka ini melalui metode serta media yang bisa kita manfaatkan dari sekitar kita. Sekecil apa pun tulisan/karya kita akan bermanfaat untuk guru-guru lain,” ujar Lintang memotivasi.

Pada kesempatan yang sama, Kota Bandung mendapatkan penghargaan sebagai kota dengan adoption rate tertinggi di Platform Merdeka Belajar. Diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Hikmat Ginanjar, ia telah membumikan Program Merdeka Belajar yang diluncurkan Kemendikbudristek. Salah satunya melalui Implementasi Kurikulum Merdeka.

Selain itu, agar para guru dapat meningkatkan kompetensi, Hikmat mengupayakan dengan mengadakan bimbingan teknis, pelatihan, dan lokakarya bagi guru-guru di Kota Bandung. Bahkan, ia juga menggunakan berbagai strategi guna mendorong para guru agar mengikuti perubahan seperti penggunaan Platform Merdeka Mengajar (PMM) dalam pembelajaran.

Kepada seluruh guru di Indonesia, Hikmat mengucapkan selamat HGN tahun 2023 dan mengajak agar meningkatkan dedikasi, prestasi, dan loyalitas.

“Kepada seluruh guru-guru, mari hadirkan hati kita secara tulus ikhlas, karena guru mengucapkan sesuatu dengan suci dalam pikiran, perbuatan, dan perkataan. Semuanya harus bersatu baik cipta, rasa, dan karsa.Jika itu semua telah bersatu, kita akan menjadi guru yang hebat luar biasa dan masuk surga di kemudian hari. Semoga guru-guru kita bisa menjadi role model bagi anak-anak kita di masa mendatang,” ungkap Hikmat.

 InfoPublik

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *