Amalan-Amalan yang Boleh Dilakukan Muslimah Selama Haid

Haid atau menstruasi merupakan keistimewaan yang hampir dialami seluruh perempuan. Haid merupakan pendarahan pada uterus yang mengalir dari rahim dan keluar sebagai darah menstruasi. Umumnya, haid berlangsung selama 5 hingga 7 hari dengan siklus 28 hingga 35 hari.

Alquran menyebut haid sebagai ‘adza, yaitu sesuatu yang menimbulkan rasa sakit tapi bukan penyakit.

Saat mengalami masa haid, seorang perempuan dibebaskan dari kewajiban sholat dan dilarang untuk menyentuh mushaf. Lalu bagaimana cara perempuan tetap beribadah di masa haid?Berikut adalah beberapa amalan yang bisa dilakukan saat perempuan haid:

  1. Memperbanyak dzikir dan sholawat. Melantunkan sholawat dan dzikir bukanlah larangan saaat dalam kondisi haid. Dengan memperbanyak dzikir dan sholawat justru akan mendapat ketenangan jiwa dan memperbanyak pahala.
    Perempuan bisa mengamalkan sebanyak-banyaknua kalimat thayyibah seperti tahmid, tasbih, takbir, dan lainnya sebagi amalan pengganti shalat. Rasulullah SAW bersabda:

: [ يسبح مائة تسبيحة فيكتب له ألف حسنة أو يحط عنه ألف خطيئة ] رواه مسلم
“Bertasbih 100 kali maka ditulislah untuknya 1000 kebaikan atau dihapus darinya 1000 kesalahan.” (HR Imam Muslim)

  1. Murajaah atau pengulangan hafalan Alquran. Yang diharamkan saat sedang haid adalah menyentuh dan membawa mushaf Alquran. Kendati demikian, larangan perempuan menyentuh mushaf saat haid, tidak menjadikan dirinya terhalang mendapat pahala membaca Alquran.

Perempuan tetap bisa mendapat pahala membaca Alquran dengan melakukan murajaah hafalan atau membaca Alquran terjemah sebagai pengganti amalan membaca Alquran.

  1. Istiqamah istighfar. Istighfar merupakan serangkaian amalan yang juga mendekatkan diri kita kepada Allah SWT. Haid tidak menjadikan halangan bagi perempuan untuk terus mengamalkan istighfar.Dalam haditsnya, Rasulullah SAW menjelaskan 3 keutamaan bagi seseorang yang istiqamah dalam membaca istighfar. Bunyi haditsnya sebagaimana berikut:
    ‎من لزم الاستغفار جعل الله له من كل ضيق مخرجا ومن كل هم فرجا ورزقه من حيث لا يحتسب
    “Barangsiapa yang istikamah membaca Istighfar, maka Allah akan memberinya jalan keluar dari setiap kesulitan, Allah akan memberinya kebahagiaan dari setiap kesusahan, dan Allah akan memberinya rezeki dari jalan yang tidak disangka-sangka.” (HR Imam Abu Dawud).

    1. Menjaga kebersihan. Banyak perempun yang masih lalai dalam menjaga kebersihan tubuhnya selama masa haid. Bahkan beberapa perempuan sampai enggan untuk menyisir rambutnya atau tidak memotong kukunya dengan alasan haram. Padahal semuanya hanyalah mitos belaka. Islam justru mengajarkan kita untuk selalu menjaga kebersihan dalam kondisi apapun.

    Disebutkan dalam hadits dari A’isyah, bahwa ketika Aisyah mengikuti haji bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, sesampainya di Makkah beliau mengalami haid. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepadanya:
    ‎…..دعي عمرتك وانقضي رأسك وامتشطي
    “Tinggalkan umrahmu, lepas ikatan rambutmu dan ber-sisir-lah…” (HR Bukhari 317 & Muslim 1211)

    Anggota Komisi Fatwa MUI, KH DR Fatihun Nada, mengatakan empat hal ini menjadi solusi bagi wanita haid agar bisa lebih meningkatkan nilai spiritual keagamaan.
    “Oleh karena itu, wanita haid tidak berarti penurunan Iman karena keterbatasan beberapa ibadah, tetapi justru menjadi peluang peningkatan iman,” kata Kiai Fatihun yang juga dosen di Fakultas Dirasat Islamiyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini, kepada MUIDigital, Ahad (24/9/2023)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *