Majalengka || Medical Check Up (MCU) merupakan salah satu jenis layanan kesehatan yang banyak dibutuhkan, termasuk bagi perusahaan. Perusahaan seringkali membutuhkan jasa MCU dari fasilitas kesehatan untuk melakukan pengecekan kondisi kesehatan karyawan atau calon karyawan.
Hal ini penting agar perusahaan dapat menentukan kemampuan karyawan dalam melakukan suatu pekerjaan berdasarkan kondisi kesehatannya, sekaligus mencegah penyakit atau kecelakaan yang mungkin ditimbulkan akibat bahaya atau kondisi tertentu pada lingkungan kerja.
Akan tetapi pihak perusahaan PT. Shoetown Ligung Indonesia yang beralamat di Jalan Lanud Sukani Gandawesi, Buntu, Kec. Ligung, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, diduga adanya kelalaian atau kecerobohan tentang Medical Chek Up (MCU).
Keterangan narasumber yang namanya diminta untuk tidak di publikasikan mengatakan, untuk pengambilan darah tidak menggunakan jarum suntik baru bahkan ada korban. Kamis (17/10)
“Waktu itu saya sedang melakukan MCU, saya curiga jarum suntik yang digunakan untuk pengambilan darah tidak memakai jarum suntik baru, akan tetapi pakai jarum suntik bekas pakai. Sehingga saya dan beberapa karyawan yang lain melaporkan adanya hal tersebut ke HOt Line WhatsApp KABAYAN (pengaduan Karyawan)”. Ujar salah satu karyawan PT. Shoetown Ligung Indonesia
Lanjut dia “adanya laporan tersebut, pihak managemen lakukan investigasi, dan sampai saat ini Medical Chek Up (MCU) ditutup sementara oleh pihak-pihak terkait”. Bebernya
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kemudian awak media menyambangi PT Shoetown Ligung Indonesia untuk lakukan konfirmasi, akan tetapi pihak HRD saat itu belum bisa menemui awak media. Jumat (18/10)
Selang beberapa waktu, dalam sambungan televon whatshapnya, Agus selaku HRD PT Shoetown Ligung Indonesia memberikan klarifikasinya
“sampai saat ini tidak ada korban itu hanya isu” Jawabnya
Suntik biasa untuk pengambilan darah, sekarang ini kita pakai alat yang berbeda. Jadi terlihat memang seolah-olah itu tidak diganti, padahal itu pasti diganti.Tapi memang jelasnya harus melihat seperti apa alatnya supaya kita tidak ngomongnya disangka bohong atau hoax. Kita memang serius dalam arti kita sudah lakukan mitigasi, kemudian saat ini proses MCU kita berhentikan walaupun sebetulnya kita sudah dapat data-data atau faktanya tetapi ini tetap sebagai komitmen kami bagaimana melindungi kesehatan dan keselamatan karyawan. Ucap Agus
Lanjutnya “Nanti kita akan lakukan sosialisasi lebih menyeluruh terkait dengan kondisi yang ada ke semua karyawan supaya mereka tidak ada kehawatiran atau ketakutan”. Tegasnya
Yang sudah melakukan MCU kurang lebih sekitar 4 ribuan karyawan dari total 11 ribu karyawan. Kita pun terbuka kita buka pos, klinikpun buka 24 jam, kalau misalkan ada korban sampai saat ini itu tidak ada itu hanya isu saja dan pasti kami akan tangani dengan serius. kami terbuka dalam artian memang harus klarifikasi, jangan sampai jadi bola liar yang memang tidak berujung nantinya”. Katanya (red)