Dulu Mencekam, Patianrowo di Nganjuk Berubah Berkat Sosok Mantan Prajurit Kopassus

 

NGANJUK, BUSERJATIM.COM GROUP- Sama halnya seperti daerah lainnya di Jawa Timur, Patianrowo di Nganjuk juga dikenal sebagai gudangnya pesilat. Tercatat ada 6 perguruan silat, antara lain PSHT, PSHW, IKS, Pagar Nusa, Porsigal, dan Persinas ASAD.

Bacaan Lainnya

Keberadaan perguruan silat yang mempunyai basis massa cukup besar itu kerap memicu terjadinya gesekan yang menjurus terjadinya konflik antar pesilat.

Namun kondisi itu kini berubah berkat hadirnya sosok Danramil 0810/07 Patianrowo Kapten Inf Joko Hari Susanto. Waktu awal menjabat, Joko mengaku di wilayahnya kerap terjadi tawuran antar pesilat.

“Dulu itu mencekam, banyak terjadi tawuran antar oknum perguruan silat, bahkan sampai membawa senjata tajam segala,” kata Joko ditemui di Koramil 0810/07 Patianrowo, Jumat (19/7/2024).

Melihat kondisi itu, mantan prajurit Kopassus itu mengaku langsung bergerak cepat untuk mencari solusi supaya kejadian semacam itu tidak terjadi lagi.

“Yang saya lakukan pertama waktu itu adalah membangun komunikasi antar perguruan silat. Saya sering ajak mereka berdiskusi dan terlibat dalam berbagai kegiatan secara bersama-sama,” terangnya.

“Terbaru kemarin kita juga libatkan mereka dalam pengerjaan sasaran Rutilahu hasil kerja sama dari Kodam V/Brawijaya dan Pemprov Jatim,” lanjutnya.

Tak hanya membangun komunikasi yang baik, Joko menyebut juga melakukan berbagai upaya lainnya. Mulai dari melibatkan Forpimcam dalam kepengurusan IPSI di Patianrowo, membentuk jaring komunikasi tingkat desa dengan mengoptimalkan peran Babinsa, Bhabinkamtibmas dan kepala desa, serta memberikan apresiasi terhadap anggota perguruan silat yang mampu berprestasi.

Bagi oknum pesilat yang melanggar hukum, ia bersama Forpimcam lainnya siap memberikan sanksi tegas yang sudah diterapkannya sejauh ini.

Dengan berbagai upayanya itu, Joko mengungkapkan, kondisi di Patianrowo kini sudah jauh berbeda dan lebih kondusif.

“Alhamdulillah kini sudah jauh lebih baik, masyarakat tidak perlu ketakutan lagi. Para pesilat juga sudah saling timbul kebersamaan dan sudah tidak ada lagi bentrok di antara mereka,” pungkasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *