Pungli alih-alih Studytour, diduga terjadi di SMAN 1 Jatiwangi

Majalengka, lagi-lagi dugaan pungli menerpa lingkungan pendidikan, yang mana dugaan pungli tersebut alih-alih mengatasnamakan kegiatan studytour yang usai dilaksanakan oleh Sekolah Menengah Atas (SMAN)  ternama yang ada di kecamatan jatiwangi. Sekolah tersebut diduga memasang biaya hingga jutaan rupiah. Hal ini dikeluhkan oleh orang tua siswa yang berinisial HA  yang anakya juga mengikuti acara studytour yang diadakan oleh pihak sekolahnya.

 

Dikatakan oleh HA, tarif yang dipasang oleh pihak sekolah sebesar Rp. 1.900.000 Satujuta Sembilan Ratus Rupiah. Dengan tujuan ke Bali, pemberangkatan pada bulan Desember tahun 2023 lalu.

 

Alih-alih stadytour ini tiap tahunya diselenggarakan oleh pihak sekolah SMAN yang ada di kecamatan jatiwangi tersebut. Kegiatan setadytour serasa sudah menjadi sebuah moment yang berharga. Diduga oknum pihak sekolah, memanfaatkan moment tersebut untuk sarana meraup keuntungan semata.

 

Informasi dari narasumber yang enggan disebutkan namanya, mengatakan, dugaan pungli yang mengatasnamakan kegiatan studytour tersebut diduga dilaksanakan oleh SMAN 1 Jatiwangi yang beralamat di Jalan Raya Timur No.02, Loji, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Kegiatan tersebut sudah di laksanakan pada hari senin tanggal 11 desember tahun 2023, sampai dengan hari sabtu tanggal 16 desember tahun 2023 lalu.

 

Narasumber yang enggan disebutkan namanya, pada hari jumat tanggal 22-12-2023. Menyampaikan kepada pihak media, “menurut pengalamanya, pada kegiatan study tour yang pernah diselenggarakan oleh pihak sekolah SMAN 1 Jatiwangi pada tahun lalu 2022, anaknya pernah mengikuti study tour saat duduk dikelas dua tarif study tour yang di bandrol oleh pihak sekolah, saat itu sebesar Rp 1.750.000. Satujuta Tujuhratus Lima Puluh Ribu Rupiah.

 

Sambungnya, kegiatan itu dilakukan selama satu minggu, dengan tujuan ke Bali, dan pulangnya transit ke kota Jogya Jawa Tengah. Namun dia juga mengatakan untuk periode tahun 2023 dengan tujuan yang masih sama seperti tahun kemarin, pihak sekolah SMAN 1 Jatiwangi diduga menaikan biaya study tour sebesar 150ribu rupiah. Yang tadinya Rp. 1.750.000 Satu Juta Tujuh Ratus Limapuluh Ribu Rupiah, kini menjadi Rp. 1.900.000 Satu Juta Sembilanratus Ribu Rupiah. Bebernya

 

“Waktu anak saya mah bayarnya 1.750.000 dengan tujuan ke Bali, terus pulangnya ke Jogya dulu baru pulang, cuma satu minggu. Itu juga waktu kelas dua, sekarang mah anak saya sudah kelas tiga, tapi tarif sekarang mah beda kang naik 150 ribu, waktu dulu anak saya 1,75juta sekarang jadi 1,9juta. Coba aja tanya ke si HA, kayanya anaknya baru pulang study tour di semanjat belum lama” Terangnya

 

Terpisah apa yang dikatakan oleh orang tua siswa dengan inisial HA pada hari yang sama saat diminta keteranganya membenarkan, bahwa tarif yang dibandrol oleh pihak sekolah SMAN 1 Jatiwangi senilai Rp. 1.900.000 Satu Juta Sembilanratus Ribu Rupiah.

 

Dengan keluhannya HA mengatakan “pihak sekolah terlalu memaksakan dengan situasi perekonomian sekarang, dan tidak ada rapat wali murid, tiba-tiba sudah di tentukan saja oleh pihak sekolah. Dengan keterpaksaan mau tidak mau, harus menyetujui. Kesal HA  22-12-2023

 

“Apa yang disampaikan oleh HA, pihak sekolah membandrol tarif yang baginya cukup mahal, kemudian pihak sekolah juga dituding adanya kegiatan tersebut, tanpa melakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada orang tua siswa. HA terkejut, ketika anaknya tiba-tiba meminta uang untuk membayar biaya studytour ke Bali. Dengan nominal uang senilai jutaan rupiah yang belum dimilikinya”

 

Lebih lanjut kata HA, dirinya sempat bingung, karena menurut putrinya hal itu sifatnya wajib, dengan kondisi keberatan yang harus diterimanya disertai keterpaksaan HA harus mencari uang pinjaman agar putrinya bisa ikut serta untuk mengikuti kegiatan yang diadakan oleh pihak sekolahnya.

 

“dengan situasi ekonomi sekarang, terus terang aja kalau di omongin mah, saya juga dapat ngutang kesana kesini, dapat pinjaman tiga juta untuk membayar biaya ke sekolah 1,9 juta, belum lagi buat bekal anak. Ga tega kalau ke Bali anak cuma di bekali 500 ribu takut ga cukup. Kalau 1 juta agak tenang saya. Kalau dihitung gajih pokok saya setiap bulan hutang untuk bayar stady tour ya minus, lumayan banyak kurangnya untuk menutupi’ Ungkap HA

 

Kemudian lanjut HA, acara study tour ini di khususkan untuk kelas dua saja, pada saat itu kurang lebih diikuti oleh 300 siswa didik, dengan pendampingan kurang lebih 24 orang guru pengajar. Waktu itu berangkat dari gedung sekolah SMAN 1 Jatiwangi pada hari senin tanggal 11-12-2023 dengan perjalan kurang lebih satu hari satu malam. Pemberangkatan menggunakan kurang lebih 8 unit bus pariwisata. Kemudian sampai di Bali kurang lebih pada hari selasa tanggal 12 -12-2023. Tuturnya

 

Keberangkatan ke Bali pada tanggal 11-12-2023 oleh SMAN 1 Jatiwangi, dan keesokan harinya tanggal 12-12-2023 di selah waktu satu hari berlanjut keberangkatan dari rombongan SMAN 1 Majalengka. Tambah HA

 

HA juga mengatakan, bahwa SMAN 1 Majalengka juga mengadakan kegiatan studi tour dengan tujuan yang sama. Dengan mengenakan tarif kepada siswa yang sama dengan tarif yang dibandrol oleh pihak SMAN 1 Jatiwangi yaitu sebesar 1,9juta rupiah. Sambungnya

 

Sesampainya di Bali, pada hari selasa tanggal 12-12-2023. Kemudian rombongan beristirahat di hotel Arunika, yang mana menurut HA, hotel tersebut sudah terkondisikan sebelumnya, dan tidak harus boking mendadak. Kata HA yang pernah mempunyai pengalaman di salah satu EO Event Organizer di bidang pariwisata.

 

“Tau sendiri saya juga dulunya kan pernah bergelut di EO di bidang order pariwisata, jadi saya sangat paham bagaimana caranya melakukan kerjasama dengan pihak hotel, keuntunganya apa, pokonya tau lah, ga usah di ceritakan cukup detail. Intinya dari pihak yang menyelenggarakan sudah pasti ada pitback, apalagi mo u yang sudah terjalin lama, itu kalau menurut pengalaman saya” Jelasnya

 

Seiring berjalannya waktu saat rombongan sedang berada di Bali, pada hari kamis tepatnya tanggal 14-12-2023 HA membeberkan adanya dugaan kejadian duka yang dialami oleh rombongan SMAN 1 Jatiwangi. Seorang guru matematika yang bernama Pak Caslim, meninggal dunia saat sedang berada disalah satu kamar hotel, belum diketahui penyebabnya. Mempersingkat waktu, jenazah Pak Caslim selanjutnya dibawa pulang menuju kediamanya ke desa sindangwasa kecamatan palasah kabupaten majalengka jawa barat.

 

“Sudah denger belum pak, kan kasus. Ada guru yang meninggal dunia pas masih di Bali posisinya sedang berada di hotel. Kejadiannya hari kamis pagi tanggal 14-12-2023 tapi ga lama sih, langsung dibawa pulang ke desa sindangwasa kecamatan palasah, guru matematika pak caslim. Saya ga tau persis penyebabnya apa” Ujarnya

 

Kendati demikian, pada hari Jumat tanggal 15-12-2023 rombongan pulang menuju jogya, setelah sampai di jogya tak lama kemudian perjalan dilanjutkan kembali pulang menuju ke sekolah. Dan rombongan pun tiba di sekolah pada hari sabtu tanggal 16-12-2023. Tukasnya

 

Sementara kepala sekolah sebagai pemangku kebijakan Arif saat diminta klarifikasinya oleh redaksi pada Jum’at 22/12/23 melalui sambungan pesan aplikasi watshap, sampai hari ini belum memberikan jawaban. Karena pihak media belum mendapatkan hasil klarifikasi dari pihak sekolah, selanjutnya meminta klarifikasi dari wakil kepala sekolah Suhendra, melalui sambungan pesan aplikasi watshap, saat diminta klarifikasinya pada hari Jum’at tanggal 22-12-2023 belum ada keterangan jawaban dari Suhendra.

 

Dikemudian hari awak media kembali menghubungi Suhendra pada hari senin tanggal 25-12-2023 melalui sambungan pesan aplikasi watshap menjawab, “Waallaikumsalam wr wb Hpunten pa hp abdi nuju error, ka sakola wae pa 🙏🙏🙏 “Waalaikumsalam wr wb, maaf pak handphone saya lagi error, ke sekolah aja pak. Pungkas wakil kepala sekolah

 

Terpisah pada hari rabu tanggal 27-12-2023 Haji Ali yang merupakan kepala sekolah SMAN 1 Majalengka saat diminta tanggapanya terkait kegiatan seputar studytour yang selesai diselenggarakan oleh SMAN 1 Jatiwangi dan SMAN 1 Majalengka melalui sambungan telefon watshapnya H. Ali menjawab,

 

“Iya study tour, gimana kang. Ya semua kang, semua sekolah, itu ga papa. Kalau masalah guru yang meninggal, masih untung meninggalnya pas dalam tugas, lagi ada orang banyak, ya kemungkinan dia kecapean. Meninggal dunia mah takdir kang tidak bisa memilih tempat, ya udah entar aja kalau sudah mulai masuk sekolah kesini, saya sekarang di SMAN 1 Majalengka kesini aja kang sekalian silaturahmi, kalau sudah mulai masuk sekolah ya” Tukas haji Ali selaku kepala sekolah SMAN 1 Majalengka. 08/01/24

(Tim/red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *