Anggota Komisi II DPR RI Guspardi Gaus mengungkapkan rasa keprihatinannya terhadap peristiwa bentrokan yang terjadi di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau antara warga dengan aparat gabungan dari TNI, Polri, Satpol PP, dan Direktorat Pengamanan Badan Pengusahaan (BP) Batam. Guspardi menghimbau agar aparat keamanan yang bertugas dapat bersikap elegan dan humanis dalam menyikapi peristiwa di lapangan.
”Bagaimanapun, tentu mereka itu adalah rakyat kita. Oleh karena itu, pendekatan dalam rangka melakukan pembebasan itu dilakukan secara manusiawi. Bagaimanapun ini tentu mencoreng nama baik bangsa dan negara dan ini sudah viral di mana mana. Kasus yang sangat luar biasa yang dihadapi oleh kepolisian dan TNI pada khususnya,” kata Guspardi kepada Parlementaria saat ditemui di Senayan, Jakarta, Selasa (12/9/2023).
Politisi Fraksi PAN ini juga berharap segera ada solusi terbaik bagi kedua belah pihak agar dinamika yang terjadi bisa segera teredam secepat mungkin. ”Mudah mudahan pemerintah punya kebijakan dalam menyikapi investor yang masuk di daerah tersebut mudah mudahan ada win-win solution dalam menyikapi (peristiwa tersebut). Satu sisi kita perlu ada penanam modal, di satu sisi juga kita perlu (menghargai) harkat dan martabat masyarakat yang ada yang sudah berpuluh tahun berada di sana tentu juga perlu dihargai,” harapnya.
Disampaikan Guspardi, sampai saat ini Komisi II juga belum mengagendakan memanggil Kementerian ATR/BPN untuk meminta penjelasan terkait kemungkinan konflik agraria yang terjadi di Pulau Rempang.”Belum (memanggil Kementerian ATR/BPN). Kita sekarang ini sedang membahas anggaran. Tentu kalau memang ini ada aspek yang berkaitan dengan Kementerian ATR/BPN, kita akan mempertanyakan bagaimana sebagaimana sebetulnya status dari tanah yang dianggap oleh masyarakat bahwa itu adalah beliau sudah berpuluh puluh tahun berada di situ,” tutupnya