Shell Indonesia Sambut Ekosistem EV di Indonesia, Sediakan 9 Titik SPKLU

MATAMAJA GROUP//Jakarta – Shell Indonesia mengaku menyambut berkembangnya ekosistem kendaraan listrik (Electronic Vehicle/EV) di dalam negeri, tercermin dari dibangunnya sejumlah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Sampai saat ini, Shell telah menyediakan 9 unit alat untuk mengisi daya EV di seluruh Indonesia.

 

Bacaan Lainnya

“Sekarang kita ada 9 titik SPKLU. Jadi ada tiga di SPBU. Kemudian ada enam titik yang di destination (Pacific Place),” kata Head of Dealer Owned Network Shell Indonesia, Agung Saputra dalam bincang dengan media di Melawai, Jakarta Selatan, Selasa (15/3).

 

Agung menjelaskan secara global, Shell mengarahkan bisnisnya untuk mengurangi jumlah emisi produknya, salah satunya dengan penyediaan SPKLU sebanyak 140 ribu charging point yang tersebar di seluruh dunia.

 

“Kita menargetkan untuk Shell global itu ada 500 ribu charging point untuk level global di 2025. Sekarang sudah tercapai sekitar 140 ribuan charging point, mayoritas memang di benua Eropa dan Amerika ya. Tapi Asia juga sudah mengarah ke sana,” pungkasnya.

 

Namun ia menjelaskan jumlah SPKLU masih minim lantaran Shell menyesuaikan dengan penetrasi mobil listrik di Indonesia yang masih belum banyak tersedia.

 

Agung mengatakan kecepatan penetrasi listrik di tiap negara berbeda-beda, khusus untuk Indonesia, bahkan penetrasi EV berbeda antardaerah.

 

“Kalau SPKLU kita ingin berkembang, dan kita juga harus melihat sejalan dengan penetrasi mobil listrik di Indonesia. Jadi kita masih terus ditambah pelan-pelan untuk penetrasi SPKLU kita,” ujarnya.

 

Agung memaparkan lokasi SPKLU di SPBU terletak di Tol Jagorawi. Kemudian SPBU di Jalan Antasari arah TB Simatupang, serta di Pluit (Jakarta Utara). Masing-masing terdapat satu alat charging dengan kapasitas 50 kWh alias fast charging.

 

Kemudian ada 6 alat charging di Pacific Place yang letaknya berada di area parkiran mobil. Jadi pelanggan bisa mengisi daya mobilnya sembari jalan-jalan ke mal.

 

“Kalau di mal itu dia 11 kWh, akan lebih lama untuk charging, tapi kalau di mal kan paling nggak 2 jam gitu, bisa ditinggal,” ujarnya.

 

Agung menjelaskan, biaya pengisian daya mobil listrik di SPBU Shell adalah Rp 85.000 untuk durasi 1 jam. Biaya tersebut sudah termasuk kopi dan snack.

“Kalau di destination/mall itu per jam, itu di luar parkir yang standar, itu Rp 35.000 per jamnya. Jadi bayarnya seperti itu modelnya kalau yang di mal,” ujarnya.

 

 

 

Ket. Foto:

Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) Shell Recharge yang telah terpasang di area parkir Mal Pacific Place, Jakarta, Kamis (19/1/2023). Foto: Aprillio Akbar/Antara Foto

 

Sumber: kumparan.com

 

Artikel ini tayang di jaringan media Matamaja Group

 

https://matamaja.com/

https://ppnews.id/

https://otoritas.id/

https://buser.id/

https://buser.co.id/

https://buser.web.id/

https://buserjatim.com/

https://buserjabar.com/

https://intelejen.id/

https://gardapublik.com/

https://gardahukum.com/

https://libaz.id/

https://tnipolri.com/

https://libaz.id/

https://ainews.id/

https://lacakberita.com/

https://awasjatim.com/

https://beritamadiun.id/

https://suaramajalengka.com/

https://realistis.id/

https://gmbinews.com/

https://newscobra07.com/

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *